Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Hidup Terasa Jenuh? Menulislah!!!

Hari ini adalah hari yang paling menjenuhkan, hari ini adalah hari yang paling membosankan seumur hidupku, hari ini, hari ini dan hari ini (bla bla bla).

Terkadang hidup kita memang terasa menjenuhkan, sehingga titik nol kejenuhanpun terjadi. Dalam menjalani hidup terasa kurang bersemangat, lebih parahnya tidak tahu arah kemana harus berjalan. "Ke arah mana lagi harus kulangkahkan kakiku ini, wahai Tuhan???"

Tentunya banyak sekali yang menyebabkan hidup seseorang mulai menjenuhkan, dan kebingungan harus bagaimanakah mengungkapkannya. Terdapat beberapa bahkan banyak orang yang merasa hidupnya mulai menjenuhkan, tidak teratur, karena tidak adanya sebuah jadwal. Terlalu banyak memiliki waktu kosong adalah menjadikan tidak efektif sehingga hidup cepat terasa jenuh. Begitu pula terlalu memiliki banyak aktifitas juga akan membuat hidup terasa cepat berlalu dan fokus hidup hanya pada kegiatan, kegiatan dan kegiatan itu saja, dan hal inipun juga akan membuat hidup menjadi jenuh. Setiap orang yang memiliki banyak aktifitas tentunya akan terasa kurang waktu untuk bersantai dan istirahat cukup. Sedangkan orang yang terlalu banyak waktu kosong atau waktu luang terasa banyak waktu untuk bersantai. Namun kedua keadaan ini akan terasa menyenangkan jika kita mampu menyikapinya dengan sebaik-baiknya.

Dua keadaan di atas tadi adalah dua sisi berbeda namun memiliki titik temu yang sama yaitu kejenuhan. Berawal dari hidup yang rentan dengan kekosongan waktu hingga mulai beranjak mencari-cari aktifitas, kegiatan demi kegiatan. Katakanlah pengangguran yang kemudian berusaha ke sana kemari untuk mencari aktifitas atau pekerjaan. Di awal mendapatkan pekerjaan mungkin terasa semangat dalam aktifitasnya, apalagi antara pekerjaan dan hasilnya sangatlah cocok dengan yang diinginkan. Di hari kedua akan lebih semangat lagi, dan masih semangat lagi, namun bagaimana ketika  sampai seminggu, sebulan bahkan setahun dan seiring dengan berjalannya waktu maka titik kejenuhan pun akan mulai datang menghampiri. Dan suatu hal yang menjadi sulit adalah bagaimana kita bisa menjaga diri untuk sesuatu yang telah susah payah kita dapatkan dan menjaganya untuk tidak segera mungkin terasa jenuh dengan segala aktifitas kita.

Namun, kesemuanya itu kembali pada bagaimana kita menyikapinya. Agar dalam kita beraktifitas tidak cepat terasa jenuh, salah satu caranya adalah bagaimana kita membuat jadwal atau menjadwal kegiatan kita. Di manapun, kapanpun, dan dalam agenda apapun akan lebih terasa enak untuk dijalani jika mampu kita jadwal secara teratur. Bukan berarti dengan menjadwal, maka kita akan mengatur atau lebihnya mengekang hidup kita, akan tetapi bagaimana jika hidup kita bisa lebih efektif dan teratur sehingga apa yang kita cari dapat menjadi kenyataan. Di sinilah MENULIS akan menjadi juga lebih berguna dan menyatakan keikutsertaannya sekaligus berperan pada setiap apa yang kita lakukan. Dengan menulis, hidup kita akan lebih teratur, lebih terencana, lebih efektif dan akan terasa lebih mudah dan fokus. Yakin bahwa sudah banyak orang yang membuktikan dan mendapatkan hal tersebut. Sekarang, giliran siapa?? Siapa lagi kalau bukan aku, kamu, kita?? Semuanya!!!! NOW!!

Baca Juga:
SEJARAH PERKEMBANGAN PENGETAHUAN TENTANG MANUSIA


Kajian manusia pada masa Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya mengikuti perkembangan pemikiran dari para filsuf di mana induk dari pengetahuannya pun berasal dari filsafat. Puncak pemahaman tentang kejadian-kejadian di muka bumi, yang merupakan suatu cikal bakal dari ilmu pengetahuan, terjadi pada masa Yunani kuno. Kebudayaan Yunani pada masa itu dengan mitologi tentang dewa-dewa yang dimilikinya, memunculkan sifat ingin tahu dan rasa penasaran untuk mengetahui rahasia alam. Diawali dengan usaha-usaha untuk mengenali gejala-gejala alam yang terjadi dimuka bumi, maka fisuf-filsuf Yunani kuno mengembangkan filsafat alam, suatu kajian pemikiran mengenai sebab-sebab hadirnya atau asal usul alam semesta. Thales (abad ke 6 SM) salah seorang yang termasuk dalam filsuf-filsuf pertama Yunani mencoba mencari arkhe (asas atau prinsip) alam semesta. Menurutnya prinsip dari semuanya di alam ini berasal dari air dan semuanya akan kembali menjadi air. Disamping itu Ia mengemukakan bahwa "kesemuanya itu penuh dengan Allah-Allah".

Tradisi berpikir secara mendasar dilanjutkan oleh muridnya Anaximandros (kira-kira hidup antara tahun 610-540 SM), Anaximandros juga mencari prinsip terakhir yang dapat memberi pengertian tentang kejadian-kejadian alam semesta. Tetapi ia tidak memilih salah satu bentuk yang diamati oleh panca indra. Menurutnya prinsip segala sesuatu adalah apeiron : "yang tak terbatas" . Segala sesuatu berasal dari apeiron dan akan kembali ke apeiron. Apeiron itu bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan dan meliputi segala-galanya. Bagaimana dunia dapat timbul dari prinsip yang tak terbatas tersebut? Penyebabnya adalah suatu perceraian (ekrisis), maka dilepaskan dari apeiron itu unsur-unsur yang berlawanan (taenantia); yang panas dan yang dingin, yang kering dan yang basah. Unsur-unsur ini selalu berperang satu dengan yang lainnya. Tetapi bilamana satu unsur menjadi dominan, maka karena keadaan itu dirasakan tidak adil (adikia). Jadi ada satu hukum yang menguasai unsur-unsur dunia dan hukum tersebut dengan suatu nama etis yang disebut keadilan (dike). Ajaran Anaximandros dapat dikatakan membuka jalan baru untuk mengerti tentang keberadaan dunia. Ajaran-ajarannya terutama tentang unsur-unsur yang berlawanan banyak dipakai oleh filsuf-filsuf Yunani selanjutnya.

Adapun filsuf seperti Socrates dan Plato melangkah lebih mendalam dengan melakukan telaahan tentang alam atau dunia yang lebih kecil, mikrokosmos, yaitu manusia. Sokrates menyebutkan bahwa tujuan tertinggi manusia adalah jiwanya (psikhe) menjadi sebaik mungkin. Tingkah laku manusia hanya dapat disebut baik bila manusia menurut kepada intisarinya yaitu psikhe-nya (tidak hanya aspek lahiriah) dijadikan sebaik mungkin. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah eudaimonia (kebahagiaan). Bagi bangsa Yunani eudaimonia berarti kesempurnaan atau lebih tepat lagi dikatakan bahwa eudaimonia berati mempunyai daimon yang baik, dan yang dimaksud dengan daimon adalah jiwa. Menurut Socrates, manusia dapat mencapai eudaimonia atau kebahagiaan dengan arete. Arete adalah keutamaan seorang berdasarkan kodrat untuk apa ia dicipta. Seorang negarawan mempunyai arete yang memungkinkannya menjadi politikus yang baik. Seorang tukang sepatu yang mempunyai arete akan menyebabkan ia menjadi seorang tukang yang baik. Dengan arete ia mendapat pengetahuan yang memungkinkannya menjadi seorang tukang atau politikus yang baik.

Pemikiran Socrates tersebut dapat dikatakan merupakan titik tolak dalam usaha untuk memahami lebih jauh dan mendalam tentang manusia. Manusia memiliki psikhe atau jiwa yang harus dikembangkan terus agar menjadi baik sehingga dapat memperoleh kebahagiaan. Plato (427 SM-347 SM), salah seorang murid Socrates menegaskan pandangannya bahwa manusia adalah makhluk yang terpenting diantara segala makhluk yang terdapat di dunia dan sebagaimana juga gurunya, ia menganggap bahwa jiwa sebagai pusat atau intisari kepribadian manusia. Jiwa bersifat baka dan sudah ada terlebih dahulu sebelum keberadaannya di dunia material dan fana ini yaitu alam lain yang disebut alam ide. Kelahiran manusia di dunia membuat manusia lupa akan alam ide tersebut. Meski terlupa akan alam ide tersebut, tapi pengetahuan tentang alam ide tersebut tidak hilang, pengetahuan tersebut tetap tinggal dalam jiwa manusia dan dapat diingatkan kembali. Dengan demikian pengetahuan pada dasarnya adalah pengenalan kembali atau pengingatan (anamnesis) terhadap alam ide yang dulu pernah dikenalnya.

Oleh karena itu ada dua bentuk pengetahuan manusia yaitu pengenalan indrawi (doxa) tentang benda-benda di alam dunia yang senantiasa dalam keadaan berubah serta pengetahuan akal budi (episteme) menyangkut pengetahuan tentang ide-ide yang abadi dan tak terubahkan. Plato menyebutkan bahwa benda-benda kongkrit di alam dunia ini pada dasarnya adalah tiruan dari Alam Ide, maka pengetahuan indrawi dapat menjadi jalan untuk mengenal atau mengingat kembali alam ide. Seperti gurunya, Plato berpendapat bahwa tujuan tertinggi adalah eudaimonia atau mempunyai jiwa (daimon) yang baik. Dengan demikian manusia menurut Plato adalah kesatuan unsur material dan non material yang tidak terpisahkan. Dengan dualisme ini manusia dapat menemukan atau mengingat kembali alam ide yang dulu pernah dikenal.  

Para filsuf Yunani kuno seperti Socrates dan Plato mencoba memahami manusia dalam kerangka berpikir yang sangat universal. Manusia dipandang sebagai bagian dari makrokosmos. Sebagaimana manusia dilihat terdiri dari tubuh dan jiwa, maka alam semesta dilihat sebagai tubuh dan jiwa, yang diciptakan oleh "Sang Tukang" (Demiurgos). Dapat dikatakan ciri khas dari pemikiran pada masa Yunani kuno ini adalah melihat segala sesuatu sebagai satu kebenaran, sebab itu para filsuf akan memikirkan alam sebulat-bulatnya. Orang Yunani tidak memandang ilmu secara spesifik melainkan ilmu universal. Cara berpikir serta pengetahuan yang mendasar dan unversal dibarengi kecerdasan yang dimilikinya memudahkan Aristoteles (murid Plato yang hidup pada tahun 384SM-322SM dan belajar di akademi milik Plato) menguasai sampai mendalam hampir segala ilmu yang diketahui pada masanya. Aristoteles adalah ahli dalam ilmu alam, hukum, etik dan lain-lain.

Kajian manusia pada masa Romawi
Setelah masa Aristoteles, terjadi peralihan corak pemikiran filsafat Yunani menjadi filsafat Helen-Romana terutama disebabkan akibat perluasan wilayah kerajaan Romawi pada masa Alexander Agung, murid dari Aristoteles. Dengan makin meluasnya wilayah kerajaan Romawi, keinginan memperoleh pengetahuan teoritis makin beralih kepada ilmu-ilmu khusus yang lebih berguna bagi penghidupan sehari-hari. Kepercayaaan akan agama rakyat menyusut. Orang makin mencari hasil praktis yang berguna untuk meningkatkan kesenangan hidup sebagai akibat perbudakan dan kondisi sosial yang menekan. Ilmu yang berkembang pada masa itu adalah etika, suatu ajaran tentang martabat hidup di dunia, maupun pengetahuan khusus yang sifatnya praktis. Dalam periode ini misalnya berdirilah sekolah Epikuros yang didirikan oleh Epikuros (341 SM-217SM).

Berbeda dengan Aristoteles, Epikuros tidak mempunyai perhatian terhadap penyelidikan ilmiah. Ia hanya mempergunakan pengetahuan yang diperolehnya sebagai alat membebaskan manusia dari ketakutan agama, yaitu rasa takut terhadap dewa-dewa yang ditanam dalam diri manusia oleh agama Yunani kuno. Menurutnya ketakutan akan dewa-dewa tersebutlah yang menjadi penghalang besar untuk memperoleh kesenangan hidup. Ia mengembangkan fisika praktis untuk membebaskan manusia dari kepercayaan akan dewa-dewa. Ia mencoba menjelaskan bahwa segala yang terjadi bersifat kausalitas dan mekanis. Tidak perlu dewa-dewa diikutsertakan dalam peredaran alam ini. Setelah periode Aristoteles dapat dikatakan filsafat Yunani kehilangan masa keemasannya dan dan jatuh pada penelaahan yang sifatnya spasial dan kehilangan sifatnya untuk menelaah sesuatu secara mendasar.

Kajian Manusia pada Abad Pertengahan
Setelah kelahirannya, agama Kristen mulai menyebar dan memberi warna dalam perkembangan pemikiran tentang manusia. Thomas Aquinas adalah seorang pendeta yang meletakkan pemikiran-pemikiran Yunani kuno dalam baju gereja dan ajaran Kristen. Abad pertengahan merupakan abad kegelapan bagi perkembangan pengetahuan di Barat karena dominasi yang sangat kuat dari pihak gereja. Dogma gereja menjadi suatu yang harus dipatuhi, serta menjadi kunci mutlak agar dapat memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup. Akibat kondisi yang dogmatis, alam pemikiran menjadi terbelengu karena harus mengikuti ajaran-ajaran atau "hukum Tuhan". Sesuai dengan ajaran Kristen, manusia dipandang sebagai mahluk Tuhan yang harus "patuh dan tunduk" dengan gereja sebagai perwakilan Tuhan di muka bumi.

Kajian Manusia pada Masa Renaissance
Pandangan abad pertengahan itu berubah secara mendasar pada abad ke enambelas dan tujuh belas. Revolusi ilmiah dimulai ketika Copernicus mematahkan pandangan geosentrik gereja yang telah diterima menjadi dogma selama lebih dari seribu tahun. Setelah Copernicus, bumi tidak lagi menjadi pusat alam tetapi hanya sebagian kecil di ujung galaksi. Tokoh lain yang berperan mengubah corak berpikir manusia pada abad itu adalah Galileo Galilei. Galileo adalah orang yang pertama memadukan percobaan ilmiah dengan bahasa matematika untuk merumuskan hukum-hukum alam yang ditemukannya. Selanjutnya Galileo menetapkan postulat bahwa agar para ilmuwan dapat menggambarkan alam secara sistematis maka mereka harus membatasi diri untuk mempelajari sifat-sifat esensial benda mateial yang dapat diukur dan dikuantifikasi. Dengan postulat ini dapat dikatakanan bahwa semua aspek seperti perasaan estetik, etik, nilai, perasaan, motif, kehendak, jiwa yang tidak dapat dikuantifikasi menjadi "mati". Francis Bacon selanjutnya merumuskan teori tentang prosedur penelitian ilmiah dimana penelitian harus berlandaskan fakta maupun data serta berdasarkan percobaan untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Metoda ini disebut metoda empiris-induktif.

Dengan metoda ilmiah ini tujuan ilmu menjadi berubah. Ilmu pada jaman kuno memiliki tujuan untuk mencapai kearifan, dengan memahami tatanan alam dan kehidupan yang harmonis dengan alam; ilmu dicari "demi keagungan Tuhan". Dengan prinsip metoda ilmiah dari Bacon, tujuan ilmu berubah menjadi pengetahuan yang dapat digunakan untuk menguasai dan mengendalikan alam. Melalui metoda penelitian empiris alam secara paksa diteliti dan dikendalikan.

Puncak revolusi ilmiah terjadi sejak Rene Descartes mengungkapkan filsafatnya Cogito Ergo Sum (Saya berpikir maka saya ada). Pernyataan ini merupakan kesimpulan dari filsafatnya. Menurutnya esensi hakikat manusia terletak pada pikirannya, dan hanya benda-benda yang ditangkap dengan jelaslah yang dapat dikatakan benar. Konsepsi yang demikian disebutnya sebagai "intuisi". Dia menegaskan bahwa tidak ada jalan menuju pengetahuan yang benar kecuali dengan intuisi yang jelas dan deduksi lah yang diperlukan. Dengan pendapatnya mengenai Cogito Ergo Sum, Descartes tidak lain menegaskan bahwa akal dan materi merupakan dua hal yang terpisah dan berbeda secara mendasar. Dengan demikian ada dua alam yang terpisah yaitu alam pikiran res cogitans dan res extensa atau alam luas. Pada abad-abad berikutnya, para ilmuwan mengembangkan teori-teori mereka sesuai dengan pemisahan Descartes ini. Ilmu-ilmu kemanusiaan memusatkan pada res cogitans dan ilmu-ilmu alam memusatkan pada res extensa. Bagi Descartes, alam semesta adalah sebuah mesin dan tidak lebih dari sebuah mesin. Alam semesta bekerja sesuai dengan hukum-hukum mekanik, dan segala sesuatu dalam alam materi dapat diterangkan dalam tatanan dan gerakan-gerakan dari bagian-bagiannya. Gambaran alam mekanik ini telah menjadi paradigma ilmu pada masa setelah Descartes. Paradigma ilmu ini menuntun semua pengamatan ilmiah dan perumusan semua teori tentang alam. Seluruh teori pada abad tujuh belas, delapan belas dan sembilan belas termasuk teori Fisika Newton yang termasyhur tidak lain adalah perkembangan dari pemikiran Descartes.

Teori fisika klasik yang dikembangkan Isaac Newton pada dasarnya adalah penggabungan dari metode deduksi dari Descartes dan metode induksi-analitis dari Francis Bacon. Newton dalam bukunya Principia menekankan bahwa eksperimen tanpa interpretasi sistematis maupun deduksi dari prinsip pertama yang tanpa bukti eksperimen sebenarnya sama-sama tidak akan sampai pada teori yang dapat dipercaya. Pada abad delapan belas sampai sembilan belas mekanika Newton telah digunakan dengan keberhasilan yang luar biasa. Teori Newton mampu menjelaskan gerak planet bulan dan komet hingga ke rincian-rincian terkecil.

Dengan penetapan yang kuat pada pandangan yang mekanistik ini, fisika Newton tampak menjadi dasar dari semua ilmu. Teori Newton tentang alam semesta dan kepercayaan pendekatan rasional pada masalah-masalah manusia menyebar dengan cukup pesat sehingga era itu disebut dengan era pencerahan.

Konsep-konsep mekanistik Descartes serta konsep Newton ternyata juga mempengaruhi para ilmuwan yang tertarik tentang masalah manusia. Dengan metoda ilmiah suatu pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi ilmu bila memilki kriteria empirik, obsevable dan terukur. Usaha untuk memperoleh pemahaman tentang manusia akhirnya harus direduksi hanya pada aspek-aspek yang terukur saja. Ilmu Psikologi, sesuai dengan namanya, yang semestinya mempelajari tentang Psyche (jiwa) direduksi menjadi ilmu yang terbatas mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia. Ilmu Psikologi dapat diterima menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri sejak Wilhelm Wund mendirikan laboratorium Psikologi pertama di Leipzig University, jerman pada tahun 1859 dan mengembangkan penelitian-penelitian psikologi melalui metoda eksperimental yang terukur dan teramati. Dengan masuknya psikologi sebagai bagian dari ilmu modern jiwa yang non materiil, menjadi terbuang dari kajian ilmu psikologi modern saat ini. Psikiater R.D Laing secara ekstrim menyebutkan ; "Matilah pemandangan, suara, rasa, sentuhan dan bau dan bersama itu mati pulalah perasaan estetik dan etik, nilai, kualitas, bentuk; semua perasaan, motif, kehendak, jiwa, kesadaran, dan roh.

Falsafah Kebenaran dalam Perkembangan Ilmu; Atien Priyati dkk, 2002


HAKIKAT MANUSIA

  • Aristoteles yang menganggap manusia adalah animal rationale, karena, menurutnya, ada tahap perkembangan : 
Disamping itu, Aristoteles juga menyatakan bahwa manusia adalah zoon poolitikon atau makhluk social dan "makhluk hylemorfik", terdiri atas materi dan bentuk-bentuk.

  • Ernest Cassirer berpendapat bahwa manusia adalah animal simbolikum, yaitu ialah binatang yang mengenal simbol, misalnya adat-istiadat, kepercayaan, bahasa. Inilah kelebihan manusia jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Itulah sebabnya manusia dapat mengembangkan dirinya jauh lebih hebat daripada binatang yang hanya mengenal tanda dan bukan simbol
  • Islam memandang manusia sebagai khalifatullah, yakni khalifah Allah. Ketika kata khalifah digunakan untuk manusia, kata ini mempunyai arti yang netral. Maksudnya bisa untuk kebaikan dan bisa pula untuk keburukan.
    Manusia adalah khalifah dari Allah dan Allah adalah puncak segala kebaikan dan kesempurnaan. Dengan demikian manusia adalah titisan dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya. Jadi manusia berkedudukan sebagai wakil atau pengganti Allah di muka bumi. Yaitu manusia yang mempunyai kemampuan untuk mengatur dan mengubah alam. Manusia yang sedikit banyak mengetahui rahasia alam. Jika seseorang bertanya mengenai apa hakikat manusia itu, maka jawabannya akan berupa suatu "filsafat". Dalam hal ini yang dikemukakan bukan lagi susunan tubuhnya, kebudayaannya dan hubungannya dengan sesama manusia, akan tetapi hakikat manusia yang ada di balik tubuh, kebudayaan dan hubungan tadi. Alm. Anton Bakker, dosen Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada menggunakan istilah "antropologi metafisik" untuk memberi nama kepada macam filsafat ini. Jawaban yang dikemukan bermacam-macam antara lain; (1)Monisme, yang berpendapat manusia terdiri dari satu asas. Jenis asas ini juga bermacam-macam, misalnya jiwa, materi, atom, dan sebagainya. Hal ini menimbulkan aliran spiritualisme, materialisme, atomisme, (2)Dualisme, yang mengajarkan bahwa manusia terdiri atas dua asas yang masing-masing tidak berhubungan satu sama lain, misalnya jiwa-raga. Antara jiwa dan raga tidak terdapat hubungan, (3)Triadisme, yang mengajarkan bahwa manusia terdiri atas tiga asas, misalnya badan, jiwa dan roh, (4)Pluralisme, yang mengajarkan bahwa manusia terdiri dari banyak asas, misalnya api, udara, air dan tanah.
Pendapat lain menyatakan bahwa, untuk mengetahui apa hakikat manusia itu, dapat dilihat dari dua hal berikut, yaitu kesadaran diri dan kesadaran universal.

Kesadaran Diri;  Esensi atau hakikat manusia adalah substansi immaterial yang berdiri sendiri, bersifat illahi (berasal dari alam amr), tidak bertempat di dalam badan, bersifat sederhana, mempunyai kemampuan mengetahui dan menggerakkan badan, diciptakan (tidak kadim) dan bersifat kekal pada dirinya. Ia berusaha menunjukkan bahwa kesadaran jiwa dan sifat-sifat dasarnya tidak dapat diperoleh melalui akalnya saja, tetapi dengan akal dan sara'. 

Kesadaran Universal; Tubuh adalah susunan inti materi yang setiap saat berubah dan berganti. Terbatasnya kesadaran bahwa badan bukan lagi sekedar tangan, kaki, kepala. Akan tetapi berubah meluas menjadi kesadaran universal, yaitu kesadaran yang tidak ada batas. Pada tingkat kesadaran ini kita agak bingung, yang mana sebenarnya wujud ini sebenarnya. Karena setelah ditelusuri secara rinci, bahwa badan yang tadinya disadari sebagai sosok laki-laki atau wanita yang punya rupa cantik dan gagah. Pelan-pelan terhapus oleh kesadaran yang lebih luas, yaitu kesadaran jagat raya atau disebut kesadaran makrokosmos. Bahwa wujud badan ini tidak lagi sesempit dulu, aku tidak lagi sebatas kepala, tangan, dan kaki saja. Akan tetapi badanku adalah angin yang bergerak, atom-atom yang bertebaran serta bergantian saling tukar dengan benda-benda yang lain, badanku adalah butiran-butiran zarrah yang saling mengikat dengan tumbuhan, binatang, bumi serta dengan angkasa yang maha luas. Badanku adalah jagad raya. Dimana kesadaran sudah berubah luas dan menjadi satu kesatuan dengan lingkugan kita. Kesadaran ini akan memudahkan mengidentifikasikan siapa diri sebenarnya. Setelah tahu esensi badan ini. Yaitu kesadaran hakiki yang menggerakkan dan mengatur alam semesta. Dikatakan dalam Al Qur'an: 

"Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan dengan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah -(atau tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mempergunakan akal" 
 (QS An Nahl 12)

Menurut Al Ghazaly, hakikat manusia terdiri dari jiwa, ruh, hati dan akal
Jiwa; Jiwa pada hakikatnya terdiri dari dua bagian, yaitu hati dan jiwa/ruh. Jiwa adalah sebuah hati yang untuk  mengetahuinya harus menggunakan  mata batin. Hakikat hati itu  ialah merupakan dunia ghaib. Atau lebih dalamnya lagi, melalui  pendekatan definisi jiwa manusia ialah: sebuah kesempurnaan yang  terbentuk tanpa media penyempurna lainnya. Ia terbentuk dengan  sendirinya dan memiliki elemen lainya untuk membantu kesempurnaannya  itu. Jiwa bukan tubuh, bukan bagian  dari tubuh dan bukan apa-apa melainkan ia sebuah substansial belaka.
Jiwa manusia mempunyai  dua kekuatan; kekuatan kerja ('amilah) dan kekuatan untuk mengetahui  ('alimah). Kekuatan kerja merupakan sebuah  pusat penggerak badan manusia yang  akan disuplai nantinya  ke beberapa partikel aktif, yang memotorinya  dengan tanda-tanda khusus. Sehingga dengan mengetahui kekuatan kerja jiwa yang bisa dirasakan (nafsh 'aqilah) dapat megetahui beberapa kesalahan panca indra dalam beroprasi, dan dapat  dibenarkan lagi kerjanya oleh jiwa, atau mengetahui sifat-sifat 
perilaku baik dan buruk.
Sedangkan kekuatan kedua yaitu kekuatan mengetahui. Yang dimaksud kekutan mengetahui itu adalah hati. Berarti jiwa mempunyai dua fungsi: fungsi mengetahui alam dunia, yaitu dengan kekuatan kerja, dan fungsi mengetahui alam akhirat dengan kekuatan 'alimah (hati). Adapun keadaan jiwa dalam kehidupan dunia, ketika berhubungan dengan wajib adanya Allah mempunyai tiga keadaan. Pertama, orang mengetahui keberadaan Allah itu adalah wajib adanya bagi Allah. Dan ia mengetahui apa yang dimiliki Allah dari kesempurnaan, keagungan, kekuasaan, kemampuan dan sifat kebaikan yang dimilikinya.  Kedua, orang yang mengetahui wajib keberadaannya Allah dengan menerima sesuai pengetahuan yang dimilikinya dan dengan mengharuskan ia memikirkan tentang  keagungan-Nya dan kebaikan-Nya. Memegang kepercayaan tersebut berlangsung sampai ia menemui ajalnya...Ketiga, orang yang tidak mengetahui sama sekali terhadap adanya kewajiban keberadaan Allah.

Ruh; Mengatahui ruh sangatlah tidak mudah bagi kita. Agama sendiri tidak 
menjelaskan bagaimana mengetahuinya. Agama sendiri tidak membutuhkan untuk mengetahui ruh. Karena Agama itu adalah mujahadah.
Ruh yang kita miliki menurut Al Ghazaly adanya ditubuh tidak didalam, tidak diluar, tidak terpisah dan tidak menyatu. Melainkan secara integral ruh masuk, menempati, berhubungan dengan tubuh dan beradanya secara khusus. Walaupun keadaan ruh yang sedimikian rupa adanya, Al-Ghazaly pada akhirnya bisa menangkap, ruh apa yang sebenarnya harus diketahui oleh kita. Tegasnya, apa fungsi daripada ruh itu sendiri bagi kita?
Al-Ghazali berpendapat, ruh berjumlah lima, diantaranya ruh hissi  
(1) Ruh sensual mentality, menerima apa yang dinginkan oleh panca indera. Ruh ini dinamakan ruh hewan.yang membentuk hewan menjadi hewan. Ruh tersebut biasanya dimiliki oleh anak-anak. (2) Ruh khayali (imaginary mentality) yaitu menulis apa yang ditangkap oleh panca indera yang kemudian dijaga dan disimpan secara rapih, untuk selanjutnya dikirim ke ruh 'aqli ketika dibutuhkan. (3) Ruh 'aqli (rasional mentality) yaitu yang mengetahui makna luar daripada sensualitas dan imajinatif. Ini adalah substansi manusia khusus. (4) Ruh fikri (thought mentality) yaitu yang mengambil ilmu pengetahuan logika belaka, yang mengahasilkan beberapa karya yang cukup berharga. (5) Ruh qudsi (nabawi), khusus dimiliki oleh para nabi dan sebagian wali. Dari  ruh qudsi akan kelihatan alam ghaib dan akhirat, serta beberapa pengetahuan mengenai dunia langit dan dunia bumi.Bahkan pengetahuan ketuhanan tentang yang tidak bisa dijangkau oleh ruh aqli dan ruh fikri.

Hati; Yang dimaksud hati disini bukan hati yang berbentuk gumpalan daging lembut yang terletak disebelah bagian dada. Melainkan hati yang  merupakan kumpulan nilai-nilai spiritual yang dipenuhi oleh kekuatan  rahman dan rahim.  Dalam kenyataannya hati mempunyuai dua sifat. Sifat untuk selalu berbuat baik dan sifat untuk selalu berbuat jelek...dari kedua sifat ini bertambah  sifat lainnya. Yang jumlah keseluruhannya sebanyak empat macam. Pertama sifat syaitan, kedua sifat hewan, ketiga sifat buas, keempat sifat malaikat. Perbuatan jelek biasanya dilakukan dalam bentuk makan, minum, tidur dan nikah. Sifat ini dikategorikan sebagai sifat hewan. Begitu juga perbuatan yang muncul dari kejiwaan seperti perbuatan makan, ini termasuk katagori perlakuan syaitan. Sedangakn perlakuan marah yang sampai menimbulkan pemukulan, pembunuhan, permusuhan, adalah  bagian dari perbuatan buas. Adapun perbuatan yang berdasarkan "akal" yang merupakan rahmat dan kebaikan dari Tuhan yaitu bagian dari perbuatan malaikat.

Perbuatan malaikat ini yang harus dikembangkan dalam kehidupan. Karena malaikat ini makhluk yang suci, maka kita mesti menjaga kesucian hati dengan nilai-nilai ilahiyah agar hati selalu dalam keadaan suci penuh dengan muatan thayyibah. Dan perlu diketahui juga, bahwa hati mempunyai dua pintu untuk mendapat ilmu pengetahuan. Pertama pintu untuk dunia ahlam  dan kedua pintu untuk dunia yaqdlahr... Kalau seandainya orang tidur, pintu panca indera akan tertutup dan akan terbuka pintu bathin. Serta selanjutnya akan terungkap alam ghaib. Seperti, dunia malaikat, lauh mahfudz itu semua kelihatnya seperti cahaya.

Akal; Akal yang dianugerahkan Allah pada kita berfungsi sebagai penimbang keputusan yang akan kita ambil, dengan mengkonfirmasikan dahulu terhadap panca indera lainnya. Atau dengan bahasa lain, akal ialah sebuah fitrah ghoriziah dan nur ashly, yang apabila dengannya manusia mampu mengetahui hakikat sesuatu. Dalam kehidupan kita selalu berhadapan dengan permasalahan yang menuntut kekutan manusia dapat dimaksimalisir  fungsinya.
Kekuatan manusia itu, tidak kurang dari dua kekuatan. Kekuatan  praktikal (amaliiyah), yaitu kekutan yang bisa diukur dengan kemampuan tubuh dan fungsinya. Dan kekuatan teoritikal (nadzariyah) yaitu kekuatan yang diukur dengan pengefektifan kekuatan tersebut yang akan diterima oleh kekuata praktikal. Maka seolah-olah jiwa itu mempunyai dua muka, muka untuk tubuh... dan muka untuk konsep-konsep tinggi yaitu akal.  Wal hasil, kekuatan teoritikal berfungsi sebagai penyempurna substansi jiwa.
Adapun kekuatan praktikal untuk mensiasati tubuh  dan mengaturnya dengan menuju penyempurnaan teori. Dari kekuatan tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana para sufi umumnya dan Al Ghazaly khususnya menggunakan akal. Ada dua jalan yang harus ditempuh sufi dalam menggunakan akal. Pertama, akal harus memenuhi tiga  syarat dalam mendapatkan pengetahuan sufi. Diantaranya mendapatkan seluruh ilmu dengan mengembil manfaatnya dari seluruh ilmu tersebut. Kedua , melakukan riyadlah yang benar...ketiga, berfikir. Karena apabila jiwa telah belajar dan menerima apa yang didapatinya dari ilmu kemudian ia memikirkaknnya dengan menggunakan syarat-syarat berfikir , maka akan terbuka pintu alam ghaib baginya. Kedua, setelah tiga syarat terpenuhi, akal akan memasuki fungsinya yang utama yaitu mengevaluasi pengalaman-pengalaman sufi dalam manjalani tasawufnya.

Sumber:
A. M. W. Pranarka, 1987. Epistemologi Dasar – Suatu Pengantar. Jakarta : Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Sudarsono, 1993. Ilmu Filsafat : Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.
Abu Akhyar, 1996. Keraguan Terhadap Kebenaran. Http://www.isnet.org.



Sebuah upaya untuk menciptakan manusia Indonesia yang sempurna, baik dalam dimensi spiritualitas, intelektualitas, maupun tanggung jawab sosialnya, merupakan cita-cita mulia pendidikan nasional yang dinyatakan dalam UU Sisdiknas. Sekaligus merupakan sebuah tujuan yang akan mampu diraih dengan menerapkan sistem pendidikan yang ada. Akan tetapi proses untuk mewujudkan tujuan tersebut tentu akan mendapatkan tantangan yang besar. Tak pelak lagi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh bangsa bangsa Indonesia adalah adanya proses globalisasi. Suatu proses makin transparannya batas-batas antar negara akibat kemajuan teknologi komunikasi. Selain itu jelas tidak hanya muncul dalam satu bidang, namun diberbagai bidang terutama pada bidang budaya dan ekonomi.

Pada bidang budaya, kemajuan teknologi komunikasi telah membuat batas negara tidak mampu membendung masuknya paham, budaya dan gagasan-gagasan asing yang terkadang dalam hemat kita tidak cocok dengan paham, budaya dan gagasan yang ada yang ingin kita lestarikan di Indonesia. Hal itu juga diperparah dengan semakin hebatnya persaingan antarbangsa di bidang ekonomi dan teknologi yang semakin ketat dan seperti biasanya, hanya mereka yang kuat menguasai aset ekonomi dan teknologi yang akan memenangkan persaingan.

Tantangan yang kedua adalah terjadinya sebuah pergeseran masyarakat Indonesia dari masyarakat agraris menuju masyarakat Industri. Ini akibat kemajuan pembangunan nasional yang sebenarnya memang kita usahakan. Akan tetapi pergeseran di bidang ekonomi ini pada gilirannya nanti akan mengakibatkan perubahan cara kerja, cara berpikir, dan nilai-nilai yang selama ini masih dan sedang berlaku di Indonesia. Sebagian masyarakat mungkin dengan adanya pergeseran ini sedikit mengagetkan atau bahkan mencemaskan, terutama bagi mereka yang tidak berubah dan tidak menginginkan perubahan. Untuk merespon aneka perubahan yang ada di masyarakat, pendidikan menempati posisi yang signifikan dan strategis. Tentu saja yang dimaksud ini adalah model pendidikan yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan baik dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan konteks zaman yang dihadapinya.

Sudah barang tentu dalam konteks zaman sekarang ini yang menjadi persaingan ketat adalah persoalan ekonomi dan iptek, sehingga pendidikan akan berperan penting dalam mewujudkan suatu bangsa supaya tetap bertahan hidup (survive) dan siap bersaing dengan bangsa lain. Oleh karena itu, dengan melihat berbagai problematika tersebut, baik secara internal maupun eksternal, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hal ini patut dipandang sebagai maslah-masalah signifikan yang harus dihadapi dunia pendidikan kita, sehingga reformasi pendidikan tidak lagi dilakukan secara adhoc dan parsial. Dengan kata lain, reformasi pendidikan harus dilakukan dengan cara atau secara menyeluruh, baik pada tingkat konsep maupun praktik, tidak lagi adhoc dan incremental seperti yang terjadi pada masa silam

Bahkan lebih daripada itu, reformasi pendidikan juga perlu mengembangkan sejumlah kebijaksanaan makro ataupun mikro dalam rentang jangka panjang, menengah, dan pendek. Bahkan seorang presiden (dalam hal ini adalah K.H Abdurrahman Wahid) pada dasarnya mempunyai tugas pokok mengantarkan Indonesia dalam transisi damai menuju demokrasi dan dia sepatutnya mengambil afirmative action untuk memastikan berhasilnya reformasi dan reposisi pendidikan nasional.

Visi reformasi pendidikan menuju terciptanya masyarakat madani Indonesia merupakan gagasan yang perlu diimplementasikan secara serius. Ini harus disadari oleh seluruh lapisan mayarakat Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam memperbarui visi pendidikan dan SDM pasca reformasi pada hakikatnya adalah terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sesuai dengan amanat proklamasi kemerdekaan 1945 yang bertekad untuk mewujudkan masyarakat madani Indonesia sebagai suatu masyarakat pancasialis yang memiliki cita-cita dan harapan masa depan, demokratis dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, berakhlak mulia, tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, serta memiliki kesadaran dan solidaritas antar generasi dan antar bangsa.

Sayangnya, pelaksanaan visi tersebut tidak semulus sebagaimana yang dibayangkan ketika kita melihat kenyataan sekarang di mana konstalasi budaya global tidak dapat terbendung lagi, persaingan ekonomi antar bangsa semakin ketat, dan tuntutan kualitas SDM yang memadai dalam menghadapi perkembangan zaman. Kalau sejak awal pendidikan diyakini sebagai media strategis dan taktis dalam mengawali bangsa dalam menghadapi percaturan di era globalisasi maka dunia pendidikan meniscayakan adanya sebuah rekonstruksi pemikiran pendidikan.

Furchan, Arif . 2004 . Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia: Anatomi Keberadaan Madrasah dan PTA . Yogyakarta : GAMMA Media
Azra, Azyumardi . 2002 . Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokrasi . Jakarta : Penerbit Buku Kompas 2002
Fadjar, Malik, dkk . Platform Reformasi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia .Ciputat : Logos Wacana Ilmu
ADAKAH ORANG YANG MAU BELAJAR FILSAFAT?

“Adakah orang yang mau belajar filsafat?” judul sekaligus menjadi sebuah pertanyaan mendasar untuk mengkritisi pernyataan  primum vivere deinde philosophari”  (hidup dulu, baru berfilsafat). Lantas, terjadi pelebaran pernyataan, “cari makan dulu, baru melamun”. Belajar dan mempelajari filsafat itu sia-sia, tak bisa dijadikan modal cari kerja, mungkin belajar filsafat paling-paling jadi tukang protes. Alhasil, belajar filsafat dianggap spekulasi oleh sebagian masyarakat. Berbeda dengan studi pada disiplin ekonomi atau kedokteran yang kegunaannya langsung kelihatan (pragmatis/quick yelding), selengkapnya bisa Anda baca di sini

Memahami Tradisi Kupatan
 
Suatu adat juga kebiasaan turun menurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan di masyarakat, ini tentunya harus mendapatkan sebuah perhatian khusus, dikarenakan mengapa, ketika sebuah tradisi tersebut mulai tergeser dengan tradisi baru, maka substansinya akan berbeda dan timbullah hal yang baru pula. Membicarakan terkait kupatan, ini juga merupakan sebuah tradisi yang muncul di kalangan umat Islam. Dalam tradisi Jawa, seusai Ramadhan pasti diadakannya sebuah perayaan yang sering kali disebut dengan sebutan bhada atau riyoyo (dalam bahasa Jawa) yang terdiri dari dua macam, yakni bhada lebaran dan bhada kupat. Secara bahasa, bhada berasal dari bahasa Arab “ba’da” yang artinya sudah. Sedangkan riyoyo itu berasal dari bahasa Indonesia “riah” (ramai yg bersifat suka ria) riang gembira atau suka cita. Kemudian kata lebaran itu berasal dari kata lebar yang berarti selesai (rampung;dlm bahasa Jawa), dalam artian sudah selesainya pelaksanaan ibadah puasa yang dijalankan selama sebulan penuh dan memasuki bulan Syawwal/Idul Fitri, yang kaitannya hari ini disebut dengan “riyoyo” dikarenakan sikap merasa bersuka cita umat Islam dengan ekspresi kegembiraan mereka dengan lantaran menyandang predikat fitrah atau kembali ke kesucian. Sedangkan Ketupat itu merupakan sebuah makanan khaas yang bahannya terbuat dari beras yang dibungkus selongsong yang terbuat dari daun kelapa muda atau janur dan dianyam berbentuk segi empat. Umumnya kupat dihidangkan oleh kalangan umat muslim bersamaan dengan hari ke 7 atau ke 8 dari bulan syawal, yang konon pada hari itu terkenal dengan sebutan “Kupatan” atau “Riyoyo Kupat”. Lalu dari mana asal usul tradisi Kupatan tersebut?

Asal usul, kalau asal jangan usul, kalau usul jangan asal.
Tradisi Kupatan


Tidaklah mudah memberikan atau bahkan menemukan sebuah kajian ilmiah tentang sejarah atau asal usul kupat. Namun kiranya dari berbagai sumber sedikit kiranya bisa dijadikan bahan pemikiran, dimana masyarakat Jawa mempercayai bahwa kupat ini berawal dari Sunan Kalijaga, atau Sunan Kalijaga merupakan orang yang berjasa dalam hal mentradisikan kupatan dengan beberapa makna filosofis yang terkandung dalam makanan ini.

•    Kata “kupat” berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” (mengakui kesalahan). Ini mengisyaratkan bahwa kita yang hanya sebagai manusia biasa selalu pernah melakukan kesalahan kepada siapapun khususnya pada sesama. Maka adanya kupatan ini yang sekedar mengingatkan agar sama-sama mengakui kesalahan kita masing-masing, dan rela untuk saling memaafkan.
•    Kata “Kupatan” juga berasal dari bahasa Arab “Kaffatan” (kesempurnaan) yang kemudian ditandingkan dengan lughah Jawa dan supaya gampang ingan dan mengucap maka terbiasalah dengan sebutan atau ucapan “kupatan”. Kesempurnaan di sini adalah menjadi titik ujung kesempurnaan yang telah kita terima dari anugrah yang telah diberikan oleh Tuhan berupa Fitrah. Dengan adanya “kupatan” ini berarti menandakan sebuah kesempurnaan.
•    Kesempurnaan yang kemudian dilambangkan dengan bentuk kupat yang terbuat dari janur (sejatine nur), ini melambangkan bagaimana kondisi umat muslim setelah mendapatkan pencerahan selama bulan suci ramadhan, secara pribadi-pribadi mereka kembali pada fitrah, kesucian atau jati diri manusi yang bersih dari noda dan bebas dari dosa.
•    Kesempurnaan dan kesucian diri yang juga dilambangkan dengan isi kupat yang berisi beras (segenggam beras) dan karena butir-butir beras tadi saling menyatu dalam selongsong janur dan rela direbus sampai matang, masak, maka jadilah sebuah makanan yang mengenyangkan dan enak dimakan. Ini adalah sebuah simbol dari persamaan juga kebersamaan persatuan dan kesatuan, dimana yang demikian itu merupakan seuntai pesan moral terhadap umat agar sama-sama rela untuk menjalin persatuan dan kesatuan sesama umat, untuk diri pribadi, lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara.
Namun sedemikian itu, meski sudah menjadi sebuah tradisi turun temurun dan terus dilakukan, juga tak jarang muncul sebuah polemik di kalangan umat muslim, dimana ada juga yang menganggap sebuah tradisi tersebut sebagai Bid’ah dan sesat, dikarenakan termasuk mengada-ada dalam masalah ibadah. Setelah bulan suci ramadhan, dan memasuki syawal (1 syawal/Idul Fitri) maka pada saat itu seluruh kaum muslim diharamkan untuk berpuasa, terkecuali ketika mulai pada hari ke 2 bulan syawal, baru ada anjuran (sunnah muakkad) untuk melakukan puasa selama enam hari, berturut-turut sejak tanggal 2 syawal  ataupun terpisah, selama masih dalam bulan syawal, sebagaimana sabda Nabi SAW :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ. رواه مسلم (الجامع الصغير ص 307)
Artinya :
“Barang siapa berpuasa Ramadlan kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka yang demikian itu seperti puasa setahun”. (HR. Imam Muslim)


Kemudian setelah puasa syawal, tidak ada anjuran atau tuntutan melakukan dan menyelenggarakan tradisi tertentu (di sini yang dimaksudkan adalah kupatan), maka barang siapa melakukan tradisi tertentu atau tradisi riyoyo kupat pada tanggal 8 syawal, maka hal itu dianggap Bid’ah (suatu hal yang baru). Kenapa demikian, dikarenakan dianggap suatu hal yang dulunya (zaman Rasul dan para sahabat) tidak pernah melakukan dan tidak pernah diajarkan. Inilah yang kemudian menjadi bermunculan multipersepsi di kalangan umat Islam, antara yang Bid’ah dan tidak, antara yang melakukan dan tidak mau melakukan. Namun tidaklah ini menjadi sebuah kerumitan dan menjanggal kita, coba kita pecahkan dan kita pikirkan dari paradigma bahasa yakni interpretasi dari makna Bid’ah itu sendiri, juga bagaimana status amaliyah dari tradisi riyoyo kupatan itu sendiri.

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 117 yang artinya : “Allah Pencipta langit dan bumi, ...”. Yang dimaksud di sini adalah mencipta (membuat) tanpa ada contoh sebelumnya.
Juga firman-Nya dalam Q.S  Al-Ahqaf ayat 9 yang artinya : “Katakanlah: ‘Aku bukanlah yang membuat bid’ah di antara rasul-rasul’ ”. Maksudnya adalah aku bukan Rasul pertama yang diutus ke dunia ini. Sedangkan ada yang mendefinisikan Bid’ah secara mutlak, yakni segala hal yang belum pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Sesuatu yang ada kaitannya dengan ibadah dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi adalah Bid’ah dan haram untuk dilakukan. Oleh karena itulah tradisi kupatan ini dikategorikan sebagai ibadah madlah (ritual murni) yang terikat dengan tata cara yang didasarkan pada tauqif  (Jawa;piwulang) dari nabi, dan hal itu dianggap mengada-ada dan itu adalah bid’ah, sedangkan setiap bid’ah adalah dlalalah. Sabda Nabi SAW:
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. رواه البيهقي عن عائشة (الجامع الصغير ص 296)
Artinya :
“Barang siapa mengada-ada di dalam urusan agama kita ini, sesuatu yang tidak bersumber darinya, maka hal itu ditolak” (HR. Imam Baihaqi)
Dan sabda Nabi SAW. :
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ ذَلِكَ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ. رواه أبو داود والترمذي. أَيْ بَاعِدُوْا وَاْحذَرُوْا اْلأَخْذَ بِاْلأُمُوْرِ الْمُحْدَثَةِ فِي الدِّيْنِ. (المجالس السنية شرح الأربعين النووية ص 87)
Artinya :
“Jauhilah hal-hal baru yang diada-adakan, karena sesungguhnya hal tersebut adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) yakni kamu sekalian harus menjauhi dan mewaspadai perkara-perkara baru dalam agama.
Namun selain daripada itu, ada lagi yang kemudian pendapat mengklasifikasikan bid’ah itu menjadi dua bagian, yakni bid’ah hasanah (baik) dan bid’ah sayyi’ah (buruk), dan berpendapat bahwaasannya tradisi kupatan itu adalah dikategorikan sebagai ibadah ghairu mahdlah (tidak murni) yang yang perintahnya ada, namun dalam hal pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi, maka adanya tradisi itu dianggap amrun mustahsan (sesuatu yang dianggap baik). Penjelasan ini bukan berarti mengingkari dari pada dua hadits yang telah disebutkan di atas tadi, akan tetapi mencoba memahami hadits tersebut dengan paradigma yang lebih luas, dalam artian tidaklah semua bid’ah itu dlalalah (sesat), namun ada juga bid’ah yang hasanah (bagus) yaitu suatu hal baru yang tidak merusak akidah dan tidak menyimpang dari syari’at, sebagaimana dijelaskan dalam kitabnya Syaikh As-Sayyid Muhammad Alwi “Al-Ihtifal bidzikro maulidin nabi” :
قَالَ اْلإِمَامُ الشَّافِعِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مَا أَحْدَثَ وَخَالَفَ كِتَابًا أَوْ سُنَّةً أَوْ إِجْمَاعًا أَوْ أَثَرًا فَهُوَ الْبِدْعَةُ الضَّالَّةُ، وَمَا أَحْدَثَ مِنَ الْخَيْرِ وَلَمْ يُخَالِفْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَهُوَ الْمَحْمُوْدُ.
Artinya :
“Imam Syafi’i berpendapat bahwa amalan apa saja yang baru diadakan dan amalan itu jelas menyimpang dari kitabullah, sunnah rasul, ijma’us shahabah atau atsaratut tabi’in, itulah yang dikategorikan bid’ah dlalalah/sesat atau tercela. Sedangkan amalan baik yang baru diadakan dan tidak menyimpang dari salah satu dari empat pedoman di atas, maka hal tersebut termasuk hal yang terpuji”.
Juga dalam kitab yang sama beliau menyimpulkan pendapat Imam Syafi’i tersebut sebagai berikut :
فَكُلُّ خَيْرٍ تَشْتَمِلُهُ اْلأَدِلَّةُ الشَّرْعِيَّةُ وَلَمْ يُقْصَدْ بِإِحْدَاثِهِ مُخَالَفَةُ الشَّرِيْعَةِ وَلَمْ يَشْتَمِلْ عَلَى مُنْكَرٍ فَهُوَ مِنَ الدِّيْنِ.
Artinya :
“Jadi setiap kebaikan yang tercakup dalam dalil-dalil syar’i dan mengadakannya tidak ada maksud menyimpang dari aturan syari’at serta tidak mengandung kemunkaran, maka hal itu termasuk “ad-din” (urusan agama)”.

Oleh karena itu, wahai sahabat/i yang dimuliakan Tuhan semuanya, amiin, menempatkan hukum riyoyo kupat itu tidaklah dengan seenaknya saja, harus dilihat dari substansi masalahnya, yaitu ajaran silaturrahim, saling memaafkan juga ajaran tentang pemberian sodaqoh atau sedekah, yang mana hal tersebut perintahnya ada dalam dalil syar’i, namun daripada itu teknis dalam hal pelaksanaannya bisa dilakukan dengan beragam cara.

Dalil syar’i tentang silaturrahim antara lain : hadits riwayat Tirmidzi :
أَسْرَعُ الْخَيْرِ ثَوَابًا الْبِرُّ وِصِلَةُ الرَّحِمِ. رواه الترمذي عن عائشة
Artinya :
“Amal kebajikan yang paling cepat mendapatkan pahala adalah ketaatan dan silaturrahim”.

Dalil syar’i tentang memberikan maaf antara lain QS. An-Nur 22 :
وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْا أَلاَ تُحِبُّوْنَ أَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. النور : 22.
Artinya :
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada, apakah kamu tidak ingin Allah akan mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. An-Nur : 22)

Dalil syar’i tentang memberikan sedekah antara lain :
  تَصَدَّقُوْا وَلَوْ بِتَمْرَةٍ. رواه ابن المبارك
Artinya :
“Bersedakahlah kamu, meskipun hanya berupa sebutir kurma” (HR. Ibnu Mubarak).

Itulah, sedikit dari beberapa pemaparan tentang tradisi kupatan, dimana tradisi kupatan itu tidak bisa dengan begitu saja disebut sebagai bid’ah atau tambahan dalam beribadah, melainkan tradisi kupatan adalah budaya lokal dimana budaya tersebut memiliki keterkaitan dengan syari’at Islam dan karena itulah kupatan tidak bisa dihukumi sebagai penyimpangan, apalagi dihukumi sebagai tindakan dlalalah (sesat).






 
 
 
 
 
 
 
Ditulis pada Sabtu 7 Syawal 1433 H / 25 Agustus 2012
Bagi yang menjalankan riyoyo kupat ataupun tidak, alangkah lebih baik bila kita saling menghargai dan menghormati antar sesama. Zaynunaddin.blogspot.com mengucapkan, Taqobalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faizin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433H Mohon Maaf Lahir dan Batin.
 

 


"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah Aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan Aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."

dinding ratapan Yahudi
Berdoa, memohon,mengadu dan mengeluh adalah tepat hanya kepada Tuhan. Apa yang tengah terjadi pada kita, pada dasarnya adalah merupakan kehendak-Nya, agar bagaimana kita bisa bersyukur dan bertaubat kepada-Nya. Begitupun dalam dunia ini, Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dengan berpasangan. Kalau ada siang, sudah pasti ada malam, kalau ada positif sudah pasti ada negatif. Itulah karenanya supaya salah satu diantaranya saling melengkapi dan saling memperbaiki.

Benarkah wall facebook adalah dinding ratapan Yahudi? Sebelum jauh membahas terkait wall facebook, sebelumnya perlu saya sampaikan, meski segala sesuatu terciptakan secara berpasangan, dan sampai facebook ini di samoping memiliki segi positif. Tentunya pasti memiliki segi negatif pada facebook. Bukan kemudian saya bermaksud akan menguak negatif dari facebook agar teman-teman semua berhenti menggunakan facebook, akan tetapi ini sebagai bentuk sosialisasi dan bahan untuk introspeksi diri, supaya ke depannya kita tidak salah melangkah.

Secara bahasa wall adalah dinding. Wall facebook berarti dinding facebook. Fungsi awal dari wall facebook atau facebook adalah sebagai tempat bersosialisasi dan berbagi dengan teman-teman, berbagi pengalaman, pengetahuan, wawasan dan sebagainya. Namun saat ini percaya atau tidak, disadari atau tidak, ternyata wall facebook faktanya telah beralih fungsi. Facebook kini tengah berfungsi sebagai tempat untuk berdo’a atau bahkan meratapi nasib yang sedang menimpa pemilik akun. Sekarang cobalah temen-temen semua perhatikan beranda atau wall facebook! Di sana mungkin terlihat bahwa teman-teman kita di facebook banyak yang berdo’a, banyak yang mengeluh, bahkan meratapi kehidupan di dinding facebooknya. Lalu kalau wall facebook faktanya seperti ini, apa bedanya dengan tembok ratapan di Yerussalem, yang juga sebagai tempat suci bagi kaum-kaumYahudi.

Tembok ratapan Yahudi yang dimaksud tadi adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi maupun Moslem. Itu merupakan sisa dinding Bait Suci di Yerussalem yang dibangun oleh Raja Salomo (Sulaiman), putra Daud. Bait Suci ini hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 masehi. Panjang tembok ini mencapai 485 m dan sekarang sisanya hanya berkisar 60 m. Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam “Shekhinah” (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya berdo’a kepada Tuhan.

Tembok tersebut dulunya hanya dikenal sebagai tembok barat, tetapi kini disebut “tembok ratapan” karena di situ banyak orang Yahudi yang berdo’a dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan do’a-do’a, orang Yahudi juga meletakkan do’a mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding tersebut.

Sahabat semua pengguna facebook perlu juga lebih mencermati. Kenapa pendiri facebook memberi nama tempat untuk menuliskan status dengan nama “wall/dinding”? Karena dengan nama wall/dinding, sehingga ketika ada yang menuliskan status di wall berisi ratapan, mengeluh, rintihan dan sebagainya, maka jadilah kondisinya sama persis menjadi tembok ratapan.

Ada benarnya, kalau memang facebook ini hanya ada di dunia maya, akan tetapi sadar atau tidak acebook telah mampu meng-Yahudikan kita. Marilah sahabat semua, gunakan facebook dengan baik, sesuai dengan fungsinya, janganlah digunakan untuk berdo’a, meratapi hidup, merintih, mengeluh, yang mana semua itu harusnya kita lakukan pada Tuhan, bukan pada wall facebook. Kalau mau berdo’a, mengeluh atau bahkan meratap harusnya dilakukan di tempat yang tepat, apakah di tempat ibadah, misalnya seperti sholat, dzikir, ibadah lainnya. Jadikanlah facebook menjadi sarana dakwah, berdiskusi berbagi sesuatu yang bermanfaat, berbagi ilmu, berbagi informasi dan berbagi sesuatu yang bermanfaat.

Sekali lagi, gunakanlah facebook sebagaimana mestinya, atau Anda semua adalah Yahudi. Ini hanyalah sebatas renungan, silahkan direnungkan, dan selanjutnya teman-teman semua sendiri yang menentukan. Namun yang menjadi catatan penting buat teman-teman semua dengan setelah merenungkan diri, nantnya tidak lagi mengeluh, meratap, di facebook lagi, baik melalui status, pesan maupun komentar baik secara tersurat maupun tersirat.

Sumber: berbagaisumber.com, wikipedia, al-qur’an, dsb.
Sampai saat ini facebook benar-benar fenomenal, dimulai ari beberapa tahun silam saat awal peluncuran facebook atau jejaring sosial ini sudah mencapai 150 juta lebih. Mark Zuckerberg adalah penemu faebook. Dia adalah seorang mahasisa Universias Harvard. Keanggotaan facebook pada awalnya dibatasi hanya untuk siswa dari Harvard College. Namun dalam dua bulan selanjutnya, kenaggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston, Rochester, Stanford, NYU, Northwestern dan semua sekolah yang termasuk dalam lvy League. Banyak sejumlah perguruan tinggi lainnya yang bertambah menjadi keanggotaan facebook dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya orang-orang yang memiliki alamat email suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Sejak 11 September 2006 situs jejaring sosial ini mulai dikembangkan pula untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Orang-orang dengan alamat email apapun bisa bergabung dan mendaftar di facebook, dapat pula memilih untuk bergabung dengan satu atau beberapa jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja atau wilayah geografis. Sampai pada tahun 2007, situs ini memiliki jumlah anggota pengguna terdaftar paling besar diantara situs-situs yang lainnya. Peringkatnya semakin naik dari posisi ke posisi di atasnya, merupakan situs yang paling banyak dikunjungi, situs nomor satununtuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dll.

Berkat penemuannya yang jenius itu, Mark saat ini termasuk dalam daftar orang terkaya di dunia, kekayaannya kini diteksir sebesar 15 miliar dolar AS. Dia juga masuk ke daftar Forbes sebagai orang terkaya ke – 785 se dunia. Mark hari ini masuk dalam urutan nama orang yang paling berpengaruh dalam dunia industri berteknologi tinggi. Demikian hasil penilaian sebuah panel sekumpulan pakar dari agenda pertemuan VIII Setter pool oleh Silicon.com. agenda Setter fokus 50 orang yang mengubah wajah industri teknologi di tahun 2007 dan merupakan tolok ukur sukses di industri IT.

Di Indonesia
Semenjak facebook booming, banyak yang kemudian meninggalkan account friendsternya dan berganti menggunakan facebook. Situs ini mampu menjadi simol atau lambang gaul masyarakat modern. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar 645% pada tahun 2008 dan Indonesia menjadi Negara Asia Tenggara dengan tingkat pertumbuhan penduduk tercepat di facebook. Lebih hebat lagi, 831 ribu orang Indonesia yang ada di facebook ternyata baru mewakili 0,4% dari jumlah total penduduk Indnesia. Pad atahun 2007, didapati penambahan lebih ari 200 ribu account baru per harinya. Lebih dari 25 juta user pengguna aktif facebook. Rata-rata user menghabiskan waktu mulai 19-60 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di facebook.
 
Tujuan Pembuatan Facebook
Zuckerberg meluncurkan Facebook dari kamar asrama Harvard pada tanggal 4 Februari 2004. Sebuah inspirasi awal Facebook mungkin berasal dari Phillips Exeter Academy, sekolah tinggi swasta dimana Zuckerberg lulus tahun 2002. Ini mempublikasikan direktori mahasiswa sendiri, buku angkatan yang oleh siswa disebut sebagai "The Facebook". Direktori foto semacam itu merupakan bagian penting pengalaman sosial bagi kebanyakan siswa di sekolah swasta. Dengan hal tersebut, siswa dapat mendaftar berbagai hal seperti tahun angkatan, kedekatan mereka dengan teman-teman, dan nomor telepon mereka.
 
Setelah kuliah, Facebook dimulai dari hanya sebagai "barang Harvard" sampai akhirnya Zuckerberg memutuskan untuk menyebarkan ke sekolah lain, mendaftar dengan bantuan dari teman sekamarnya Dustin Moskovitz. Mereka pertama kali dimulai dari Stanford, Dartmouth, Columbia, New York University, Cornell, Brown, dan Yale, dan kemudian di sekolah lain yang memiliki kontak sosial dengan Harvard University. Zuckerberg pindah ke Palo Alto, California, bersama Moskovitz dan beberapa teman. Mereka menyewa sebuah rumah kecil yang berfungsi sebagai kantor. Selama musim panas, Zuckerberg bertemu Peter Thiel yang menginvestasikan pada perusahaan. Mereka mendapat kantor pertama mereka di pertengahan tahun 2004. Menurut Zuckerberg, mereka berencana untuk kembali ke Harvard tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap di California. Mereka telah menolak tawaran oleh perusahaan besar yang akan membeli Facebook. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Zuckerberg menjelaskan alasannya: Ini bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat hanya bukan ide menarik bagi saya. Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired pada tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka." Sebelumnya, pada bulan April 2009, Zuckerberg meminta nasihat dari mantan CFO Netscape Peter Currie tentang strategi pembiayaan untuk Facebook.

Pada tanggal 21 Juli 2010, Zuckerberg melaporkan bahwa perusahaan mencapai angka 500 juta pengguna. Ketika ditanya apakah apakah bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dari iklan sebagai hasil dari pertumbuhan yang fenomenal, ia menjelaskan: Saya kira kami bisa ... Jika anda melihat berapa banyak halaman kami diambil untuk porsi iklan dibandingkan dengan rata-rata permintaan pencarian. Rata-rata bagi kita adalah sedikit kurang dari 10 persen dari halaman, dan rata-rata untuk pencarian adalah sekitar 20 persen yang diambil dengan iklan. Itu hal sederhana yang bisa kami lakukan. Tapi kami tidak seperti itu. Kami menghasilkan cukup uang. Benar, maksud saya, kita menjaga hal-hal berjalan, kita tumbuh pada tingkat yang kita inginkan.
Sumber: berbagaisumber.com, wikipedia, dsb.
 
 

Terkadang ada temen kita yang update statusnya di facebook, namun itu hal yang biasa. Ada sesuatu yang mampu menjadi sedikit berbeda ketika update status tulisannya terbalik. Memang agak membingungkan juga membacanya, tapi unik juga sie cara tersebut. Sekedar contoh silahkan coba Anda klik di sini !!!
Lalu bagaimana sih caranya memasang tulisan terbalik tersebut di facebook? Untuk itu saya akan menjelaskan cara membuat tulisan terbalik di facebook. Tulisan terbalik ini nantinya juga bisa digunakan di twetter, email dan sebagainya.

Caranya adalah sebagai berikut:
  • Silahkan anda login dulu di akun facebook anda
  • Setelah itu silahkan anda buka situs untuk membuat tulisan terbalik, di sini
  • Buatlah suatu tulisan yang ingin anda buat terbalik di situs tersebut
  • Secara otomatis tulisan terbalik tersebut akan muncul di bawah tulisan yang anda ketik tadi
  • Kemudian tinggal anda copy tulisan terbalik tersebut dan anda paste di facebook anda.

mudah banget kan...????
Semoga bermanfaat
PNF
Kondisi saat ini yang sering disebut dengan era ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, nampaknya berindikasi terhadap berbagai bidang, bidang informasi juga transportasi saat ini kian canggih, bahkan dengannya pula menjadikan situasi dunia menjadi global, dan sehingga bermunculan paham kebijakan nasional yang memberlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, lebih utamanya pada bidang ekonomi dan politik. Namun berbalik arah dari itu semua, kondisi perkembangan disiplin ilmu malah cenderung mengurangi dari induknya ke cabang-cabang, ranting, dan kekhususan masing-masing disiplin ilmu. Ada suatu kasus yang menunjukkan adanya seorang lulusan perguruan tinggi yang pernah bertanya, “Di manakah tempat ilmu dikuasainya di anatara ilmu-ilu yang lain? Bagaimanakah mempertemukannya dengan ilmu-ilmu yang lain? Dan dapat digunakan untuk apakah ilmu-ilmu yang telah dikuasainya?”

Dari pertanyaan tersebut, akankah masih perlu suatu alat untuk tidak kehilangan atau bahkan terputus dari garis induknya dan suatu alat untuk bisa mengimbangi antara spesialisme dan wawasan total atau alat untuk membangun persepsi yang lebih integral? Bila dikata perlu, saat ini adalah saat yang tepat bagi disiplin filsafat yang memang fungsinya untuk menjembatani hubungan induk ke cabang, ranting dan juga spesialisme dengan bagaimanapun kompleknya. Begitupun fungsi filsafat untuk memberikan interkoneksi dari induk dan antar spesialismenya sehingga mampu menggambarkan peta keterpaduan atau keintegralannya. Disamping itu, filsafat juga sering dipandang sebagai pandangan hidup, atau malah bisa lebih dari pandangan hidup, filsafat juga berfungsi untuk menunjukkan prespektif atau horison yang lebih luas disertai berbagai alternatif penyelesaiannya yang ditawarkan untuk yang lebih sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan.

Itulah karenanya dipandang perlu utuk kembali lebih memperhatikan disiplin filsafat sebagai disiplin ilmu, yang di situpun filsafat pendidikan non formal di mana istilah filsafat seiring yang juga sering kali kita dengar dan dipergunakan dalam berbagai situasi. Begitu juga filsafat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan konkret. Karena itulah menjadi titik tolak filsafat pendidikan non formal di mana filsafat pendidikan non formal yang juga merupakan salah satu cara untuk mempelajari pendidikan agar memperoleh informasi yang jelas, lebih mendalam dan bear, sehingga dipahami, dihayati dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itulah kemudian akan bermunculan berbagai usaha dan kegiatan studi dan itu sangat penting, agar setiap orang memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai luhur kehidupan yang dimiliki yang nantinya juga mampu direfleksikan sesuai dengan keperluan seiring dengan semakin berkembangnya kehidupan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula, dan terciptanya manusia yang melek pikirannya terhadap realita yang ada dengan melalui filsafat pendidikan non formal.

the unexamined life not worth living, truth is in the making

PMII Menumbuhkan Kesadaran Kritis
20 Mei, 104 Kebangkitan Nasional
Bangkit Bersatu, Maju Indonesiaku


  •  Membuka Kembali Lembaran Sejarah
Berawal dari bangkitnya  Rasa Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang selama 350 tahun sebelumnya berada pada kondisi ketertindasan Bangsa Indonesia oleh Belanda dan jepang. Ditandai dengan terjadinya dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa-masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli (Douwes Dekker). Sampai pada tahun 1912 disusul dengan  berdirinya Partai Politik pertama Indische Partij. Bertepatan pula Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dan Dwijo Sewoyo dkk mendirikan Boemi Poetra di Magelang. Sedikit meluruskan bahwa hari kebangkitan nasional bukan berarti berawal dari terbentuknya organisasi Boedi  Oetomo, melainkan diawalai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Tujuan awal berdirinya Sarekat Dagang Islam ini adalah  untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam. Als ik eens Nederlander was (Andai aku orang Belanda), sebuah tulisan dari Suwardi Suryaningrat yang bertujuan untuk memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun Belanda menjajah Indonesia. Karena itu kemudian Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan, namun beliau sampai akhirnya di Belanda karena atas pilihannya terhadap Belanda dan justru di sana beliau belajar ilmu pendidikan. Hanya yang kemudian bertepatan juga dengan tanggal 20 Mei 1908 dengan berdirinya Boedi Oetomo, ditetapkan pula tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

  •   Hari Kebangkitan Nasional,  Milik Siapa?
Ada yang mengatakan the failed state (negara gagal), the vampire state (negara drakula penghisap darah rakyat), the envelope country (negara amplop), negeri sejuta markus dan julukan-julukan menjijikkan lainnya. Setiap 20 Mei seringkali bahkan menjadi rutinitas tahunan memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Harusnya, dengan memperingati berarti itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah mempertahankan kembali rasa semangan persatuan, nasionalisme, dan kesadaran akan kemerdekaan bangsa ini. Dengan itu nantinya bangsa ini akan mampu terus axis dalam mempertahankan kemerdekaan yang hakiki. Namun, fakta lebih kuat berbicara, secara kemanusiaan bangsa Indonesia sebenarnya adalah belum merdeka secara hakiki. Terbukti ketika semakin maraknya budaya liberalis kapitalis, hedonis, instan, yang mana kesemua itu adalah sebuah penjajahan tersamar dari orang-orang kapitalis mengalir melalui kran-kran kecil pemerintahan berdalih dewa penolong, yang pada akhirnya Rakyat yang menjadi korban. Mayoritas kekayaan alam Indonesia masih dikuasai oleh oarang asing. Penguasa – penguasa Cina masih banyak di negeri ini. Masih seringkalinya terjadi ketimpangan baik di ranah ekonomi, budaya, sosial, pendidikan dan lainnya. Secara esensi ini sudah terbukti bangsa ini masih perlu dibangkitkan kembali dari ketidak sadarannya. Menjadi jelaskan, jika kerap terlontarkan pertanyaan, “20 Mei, Kebangkitan siapa???” 

  •   Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Berbasis Kritis Transformatif
Seiring dengan gencarnya arus globalisasi dan modernisasi, budaya hedonis, pragmatis, dan instanisme ternyata semakin menjadi gejala yang nyata di kalangan generasi muda bangsa. Hal ini kemudian berimbas pada gerakan mahasiswa secara umum di indonesia. Faktanya, saat ini semakin hilangnya identitas mereka, yang dulunya mereka sebagai kaum intelektual yang lantang meneriakkan dan memperjuangkan aspirasi-aspirasi kelompok lemah dan terlemahkan. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya pembangunan yang serba instan di mana-mana, baik dalam wilayah ekonomi ataupun wilayah pendidikan, indikasinya hal tersebut telah mematikan daya kritis mahasiswa, sehingga tidak heran kalau kemudian mahasiswa menjalani proses pendidikan meraka seperti layaknya menjalani rutinitas tahunan mereka. Di wilayah ekonomi, ini terbukti dengan sering kali naiknya harga  BBM dan masa transisi baik lingkup nasional maupun lokal itu sendiri menuju demokrasi. Realitas ini menyebabkan carut marutnya kondisi yang terjadi pada semua level kehidupan di Indonesia pada umumnya. Salah satu dampak yang nyata adalah dalam bidang pendidikan dengan mahalnya biaya pendidikan yang mana indikasi dari prosentase kenaikan tersebut sangat terasa di bidang pendidikan terutama pada level Perguruan Tinggi, utamanya pada Perguruan Tinggi Swasta. Akhirnya Pergururan Tinggi Negeri menjadi alternatif bagi sebagian besar calon mahasiswa/i. Hal inilah kemudian menjadi penyebab mengapa persaingan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri juga menjadi sangat ketat.

Pemerintahpun sudah tidak mampu berbuat apa lagi, malah menjadi saluran-saluran masuknya penjajahan berdalih pembangunan dan kemajuan. Sehingga pada dasarnya, benar jika dikatakan masyarakat Indonesia adalah belum merdeka, karena pada hakikatnya eksistensi kemanusiaan orang Indonesia telah tercabut dari kesadaran dan kebebasan mereka sendiri. Maka tidak heran pula lagi jika masyarakat Indonesia yang sampai hari ini telah menjadi pengontrak dirumahnya sendiri, dikarenakan hampir semua sumber daya alam Indonesia telah tergadaikan dengan iming-iming modernisasi investor asing. Karena itulah  diperlukannya proses pembebasan kembali kesadaran warga Indonesia terutama generasi muda bangsa terhadap identitas diri mereka agar kedepannya tidak perlu lagi sakit hati akibat  penjajahan tersamar yang berdalih dewa penolong tersebut. Membangun nalar kritis dirasa merupakan jalan utama, agar masyarakat sadar atas kondisi realitas bangsa Indonesia, hingga akhirnya terwujud sebuah masyarakat yang berdaya, bebas, merdeka, mandiri dan sejahtera.


keperpihakan kaum intelektual terhadap kaum lemah dan terlemahkan adalah mutlak, maka tidak ada jalan bagi mereka untuk menggunakan nalar kritis mereka demi terwujudnya sebuah transformasi sosial yang humanis

PMII sebagai salah satu gerakan yang terus melakukan transformasi sosial demi terwujudnya sebuah idealisme masyrakat yang berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Dirasa sudah selayaknya PMII semakin meneguhkan posisinya dikancah pergolakan sejarah bangsa Indonesia, serta dengan continuitas perlu mengadakan proses pengkaderan baik secara kultural maupun struktural, agar tercipta kaum intelektual yang sadar dan bernalar kritis transformatif untuk meneruskan perjuangannya.

Salam Pergerakan!
Untukmu Satu Tanah Airku, Untukmu Satu Keyakinanku.


Dzikir Fikir Amal Sholih


SUKAILAH MENULIS

Menulis bisa membuat gila?
Menulis membosankan?
Atau bingung mau nulis apa?
Banyak orang yang mengatakan kalau menulis dianggap membosankan. Buang waktu hanya untuk sebuah tulisan yang nantinya belum tentu dibaca, disukai atau dinikmati orang lain. Boleh saja berpendapat seperti itu karena setiap manusia memiliki kepentingan dan keinginan yang sendiri-sendiri dan berbeda dengan menulis. Mereka yang telah menganggap menulis itu tidak penting, saya mohon untuk sekarang berfikir dan berfikir lebih dalam dan lebih dalam lagi terkat  apa arti tulisan dan mengapa banyak orang menulis bahkan bisa menulis. Jawabannya memang berbeda-beda, mulai dari sekedar hobi, pengembangan bakat, mengekspresikan pikiran dan perasaan, tuntutan pekerjaan dan ada jawaban yang paling “menjual” bisa mempengaruhi dan mengubah pikiran orang lain atau menginspirasi orang lain. Lalu apa sebenarnya yang menarik dari kegiatan menulis? Adakah manfaat menulis untuk kita?
MENULISLAH!!!
Selama Anda tidak Menulis,
engkau akan hilang dari pusaran sejarah
-Pramoeddyaananla tour-

Manfaat Menulis
Praktis,  berdasarkan praktik, apa yang kita alami bisa tertuang secara mudah dan senang. Dan disinilah kita akan mampu membedakan mana antara kebutuhan dan keinginan. Catatlah.
Psikologis, secara psikologis menulis bisa membuat kita sehat bahkan membuata kita mampu mengontrol diri. Melepaskan segala persoalan hidup. Siapa saja yang sedang GALAU, sedang bermasalah, TULISLAH persoalan anda! Dan akan menjadi cerita di masa yang akan datang.
Metodologis, menulispun ternyata akan melatih kita untuk berfikir metodologis,melatih kita berfikir secara teratur  untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yangg dikehendaki, bahkan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan .
Filosofis, berdasarkan filsafat, dalam artian melatih kita untuk berfikir lebih dalam lagi tentang sesuatu.
Pendidikan, secara langsung menulis akan mempengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka sesering kali kita menulis, sesering itu pula kita telah melakukan proses belajar.
Ekonomis, yang mungkin lebih menarik adalah bagaimana menulis mampu memberi penghidupan.
Seseorang akan merasakan keunikan dari kegiatan menulis ketika kita mampu menikmati kegiatan itu ( mungkin saya termasuk orang yang sangat menikmati kegiatan menulis). Keunikan pertama adalah bisa memuaskan batin bahkan memberikan pengaruh bagi pola hidup si penulis.  Secara aktivitas, menulis memang membutuhkan waktu yang kadang-kadang tak sedikit, bisa berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Apalagi jika tulisan yang dibuat bersifat riset ilmiah atau sebuah discovery, waktu yang dibutuhkan bisa bertahun-tahun. Tetapi, proses itu akan terasa begitu berharga ketika hasil itu diapresiasi dan memberi banyak manfaat bagi diri sendiri khususnya dan semua orang pada umumnya. Sebuah kepuasan yang tidak terbeli dengan tidak  ternilai material. Kepuasan batin ini akan memberikan pengaruh positif terhadap kondisi mental si penulis. Misalnya, bisa memotivasi kreativitas dan rasa percaya dirinya untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik.
Menulis membuat orang GILA
Keunikan lain dari  menulis adalah bisa membuat orang gila. Gila disini adalah gila membaca dan gila pengetahuan. Karena seseorang ketika menulis itu pasti membutuhkan ide, masalah dan tujuan. Demi mengasah imajinasi untuk menemukan ide-ide gila dan mengembangkan cerita pada tulisannya, kita akan rela untuk gila membaca dan gila pengetahuan. Orang juga bisa segila mungkin menggali pengalaman individual dan sosial untuk menemukan masalah serta data-data pendukung tulisan, memiliki semangat, kemauan dan strategi yang gila untuk menuangkan ide, merumuskan dan mencapai tujuan dari tulisannya bahkan menjadi gila kerja untuk menghasilkan karya yang luar biasa.
Ada yang lebih unik lagi dari menulis
Sejumlah orang yang harus menulis terlebih dahulu agar ia bisa tertidur. Ini membuktikan adanya koneksi antara kepuasan hati dengan ketenangan pikiran dengan mengekspresikan dorongan hasrat dan imajinya. Karena itu saya tegaskan bahwa menulis itu bisa membuat gila, maksudnya adalah menggilai aktivitas itu sendiri.
Tips dan trik mudah menulis bagi pemula
Menulis ? anda masih binging untuk menulis? Sekalian saya beri tahu tips dan trik buat para pemula. Buat teman-teman yang masih bingung mau menulis, bingung memulai untuk menulis, obatnya adalah 3N.
Apa 3N itu?
Niteni,  banyak orang yang benar sudah ahli dalam hal menulis, lihatlah dan simaklah bagaimana mereka bisa menulis.
Nerokne, dalam aartian bukan 100% meniru atau njiplak (copy-paste), akan tetapi tirulah bagaimana seseorang yang ahli menulis bisa menulis, meniru dari tulisan orang lain dalam hal substansial, artinya bacalah dan tuangkanlah dalam bahasa anda sendiri.
Ngembangne, memang awalnya anda sedikit mengadopsi dan meniru karya orang lain, namun alangkah baiknya kalau juga anda kembangkan sendiri tulisannya. Dan akhirnya anda akan terbiasa mengembangkan tulisan dengan menemukan jargon-jargon sebagai kunci utama.
Anda tidak percaya?? Silahkan anda coba sendiri!
“Setiap diri kita adalah penulis untuk diri dan kehidupan kita karena hanya kita yang benar-benar mengerti siapa diri kita”
Ditulis Oleh : M. Zainudin
PGMI 6B STAIN Tulungagung
Seusai mendapat matakuliah jurnalistik Oleh Dr. Ainun Na’im
Jum’at 20 April 2012