Showing posts with label GUS DUR. Show all posts
Showing posts with label GUS DUR. Show all posts
# Pikiran Porno #
Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke, “Alqur’an itu kitab succi yang paling porno. Yak an bener, di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”.
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau enggak, ya udah, berarti beres”.
Masih nggak puas, karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul, “Tapi Gus, Al-Qur’an kan bahasanya sopan”.
“Betul, bahasa di luar Alquran pun juga banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, liat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu”, jawab Gus Dur.


# Atlet Berlari Dikejar Serdadu #
Hampir tidak ada Negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade. Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi Negara masing-masing, dan tentu saja peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa Negara peserta. Wajarlah kalau setiap Negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney.
Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang peenah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tutuenya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan waktunya pun terpaut jauh.
Maka, di langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi. “Apa sih rahasia kemenangan anda?” Tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng. “tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya”.

# Peluru Juga Habis….#
Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola system ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manajemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang dan banyak yang tidak kebagian jatah.
Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana system baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menuslis di buku catatannya, “roti habis”.
Lalu di pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tidak kebagian dan dia mencatat “bahan bakar habis”. Kemudian dia menuju ke antrean sabun, wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapatkan jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS”.
Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey Bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sh yang kamu catat?”
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat.
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, si aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!”.


# Jawaban Ho..Oh #
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab “Betul”.
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar”
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu Tanya tukang rokok dijawab “Ho oh” lalu Tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar”.
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata , “Oh, begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar”.
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho oh!”.


# Syukur tidak Bisa Memanjat #
Guyonan itu rupanya tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato ketua DPR Akbar Tanjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: “syukur memang perlu dipanjatkan karena syukur tidak bisa memanjat”.
Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu-tunggu penonton televisi. Padahal dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan cara khusus nonton televisi.


# Gus Dur Dicium Artis Cantik #
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah satu pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa diantara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik Cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.
Tidak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang diantara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi Cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?”
dengan santai dan ,,,,silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat, ya mbok sampean jangan pengen…!”.


# Kombak-Kambek Rp 5000 #
Seorang wisatawan asal Amerika, kata Gus Dur datang ke Jogjakarta ingin melihat-lihat beberapa tempat wisata. Seminggu dia berada di kota gudeg itu, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata kali ini ia ingin ke kebung binatang Gemdira Loka.
Setelah bertanya letak kebun binatang itu kepada petugas hotel tempatnya menginap, akhirnya ia putuskan untuk mengunjunginya dengan becak. Sebab semua jenis angkutan sudah pernah ia coba kecuali becak.
Sambil membawa ransel kecilnya turis itupun segera memanggil tukang becak yang mangkal di depan hotelnya.
“How much to Gembira Loka?” Tanya sang turis.
Sambil memekarkan lima jari tangan kanannya si tukang becak menjawab, “five thousand kombak-kambek mister!”.  

     

Sumber:
Judul : KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)
Penyusun : As Rozi, Macho
Penerbit : Pustaka A’lam
Cetakan : Januari 2010
# Gitu Aja Kog Repot #
Wacana politik yang sangat popular pada saat Gus Dur menjadi Presiden adalah kalimat “gitu saja kok repot!”. Kini papua bergolak akibat ulah investor. Kalimat dari Gus Dur itu pun hadir kembali di tengah kita dengan sedikit modifikasi: “Gitu saja kok Freeport!”


# Lebih Enak Jadi Makelar Motor #
“Gus, apakah Gus Dur ikut menjadi mak comblangnya Dessy dengan Latief?” Tanya wartawan pada saat isu pernikahan Menteri Tenaga Kerja A Latief dengan artis Dessy Ratnasari beredar.

“Ah, nggak! Daripada jadi makelar begituan, lebih enak jadi makelar motor”. jawab Gus Dur


Mendengar jawaban tersebut, si wartawan terus mengejar, “Apakah untungnya lebih besar kalau jadi makelar motor, Gus?”

“Bukan begitu. Bayangkan kalau menjadi makelar orang kawin itu susah. Kalau makelar sepeda motor kan bisa ngelapi dan nyobain, lalu numpaki.  Coba, mana bisa begitu kalau jadi makelar kawinan? Jangankan mau numpaki, mencet klaksonnya saja dilarang.” jawab Gus Dur.



# Kaum Almarhum #
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya memang dia percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguhsungguh membela “ideology”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.

Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama’ dan leluhur.
“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi”, katanya.



# Berdoa Sebelum Makan #
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertamu dengan para room (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang, dan tidak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastur pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor-dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.

Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya, mengapa?”. Jawab harimau: “ya, saya sedang berdoa (berdoa sebelum makan)!”.


# Sate Babi #
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius,
Ajudan : “Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur : “Babi”
Ajudan : “yang lebih haram lagi”
Gus Dur : “mmm,,, babi mengandung babi”
Ajudan : “yang paling haram?”
Gus Dur : “mmm,,,nggg….babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!”.



# Cuma Takut Tiga Roda #
Suatu hari, saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” Tanya seorang menterinya.
“Yak arena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda…!”.


# Membuang Presiden #
Apa akibatnya kalau seorang Presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anak sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.
Kakaknya tidak ingin kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin popular, tapi tidak ingin meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama kedua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin popular seperti kedua kakakku sebelumnya, tapi tindakan popular apa yang bisa membahagiakan rakyat?”.
“Gampang sekali, buang saja ayah nona dari atas pesawat”.


# Becak, Dilarang Masuk #
Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.
Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu-rambu “becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu-rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tidak boleh masuk jalan ini” bentak pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong pak, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? di bawah gambar itu ka nada tulisannya bahwa becak dilarang masuk” bentak pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak kepada pak polisi sambil cengengesan.


# Argometer Japan yang Cepat #
Di luar hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaah Toyota made in Japan sangat cepat..!”.
Tidak lama kemudian mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made in Japan sangat cepat,”. Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubisi made in Japan sangat cepat,,,!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini benar-benar nasionalis. Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi itu bilang ke si Jepang,
Sopir Taksi  : “100 dolar please,,,,”
Si Jepang : “100 dolars,,? Its not that far from the hotel,,,,!”
Gus Dur  : “Aaaahh….Argometer made in Japan kan sangat cepat sekali!!”.



Sumber:
Judul : KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)
Penyusun : As Rozi, Macho
Penerbit : Pustaka A’lam
Cetakan : Januari 2010