ANEKDOT, JOKE DAN HUMOR ALA GUS DUR (Part II)

# Pikiran Porno #
Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke, “Alqur’an itu kitab succi yang paling porno. Yak an bener, di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”.
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau enggak, ya udah, berarti beres”.
Masih nggak puas, karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul, “Tapi Gus, Al-Qur’an kan bahasanya sopan”.
“Betul, bahasa di luar Alquran pun juga banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, liat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu”, jawab Gus Dur.


# Atlet Berlari Dikejar Serdadu #
Hampir tidak ada Negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade. Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi Negara masing-masing, dan tentu saja peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa Negara peserta. Wajarlah kalau setiap Negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney.
Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang peenah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tutuenya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan waktunya pun terpaut jauh.
Maka, di langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi. “Apa sih rahasia kemenangan anda?” Tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng. “tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya”.

# Peluru Juga Habis….#
Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola system ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manajemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang dan banyak yang tidak kebagian jatah.
Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana system baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menuslis di buku catatannya, “roti habis”.
Lalu di pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tidak kebagian dan dia mencatat “bahan bakar habis”. Kemudian dia menuju ke antrean sabun, wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapatkan jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS”.
Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey Bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sh yang kamu catat?”
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat.
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, si aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!”.


# Jawaban Ho..Oh #
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab “Betul”.
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar”
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu Tanya tukang rokok dijawab “Ho oh” lalu Tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar”.
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata , “Oh, begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar”.
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho oh!”.


# Syukur tidak Bisa Memanjat #
Guyonan itu rupanya tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato ketua DPR Akbar Tanjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: “syukur memang perlu dipanjatkan karena syukur tidak bisa memanjat”.
Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu-tunggu penonton televisi. Padahal dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan cara khusus nonton televisi.


# Gus Dur Dicium Artis Cantik #
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah satu pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa diantara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik Cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.
Tidak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang diantara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi Cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?”
dengan santai dan ,,,,silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat, ya mbok sampean jangan pengen…!”.


# Kombak-Kambek Rp 5000 #
Seorang wisatawan asal Amerika, kata Gus Dur datang ke Jogjakarta ingin melihat-lihat beberapa tempat wisata. Seminggu dia berada di kota gudeg itu, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata kali ini ia ingin ke kebung binatang Gemdira Loka.
Setelah bertanya letak kebun binatang itu kepada petugas hotel tempatnya menginap, akhirnya ia putuskan untuk mengunjunginya dengan becak. Sebab semua jenis angkutan sudah pernah ia coba kecuali becak.
Sambil membawa ransel kecilnya turis itupun segera memanggil tukang becak yang mangkal di depan hotelnya.
“How much to Gembira Loka?” Tanya sang turis.
Sambil memekarkan lima jari tangan kanannya si tukang becak menjawab, “five thousand kombak-kambek mister!”.  

     

Sumber:
Judul : KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)
Penyusun : As Rozi, Macho
Penerbit : Pustaka A’lam
Cetakan : Januari 2010

0 komentar:

Post a Comment