PNF |
Kondisi saat ini yang sering disebut dengan era ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, nampaknya berindikasi terhadap berbagai bidang, bidang informasi juga transportasi saat ini kian canggih, bahkan dengannya pula menjadikan situasi dunia menjadi global, dan sehingga bermunculan paham kebijakan nasional yang memberlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, lebih utamanya pada bidang ekonomi dan politik. Namun berbalik arah dari itu semua, kondisi perkembangan disiplin ilmu malah cenderung mengurangi dari induknya ke cabang-cabang, ranting, dan kekhususan masing-masing disiplin ilmu. Ada suatu kasus yang menunjukkan adanya seorang lulusan perguruan tinggi yang pernah bertanya, “Di manakah tempat ilmu dikuasainya di anatara ilmu-ilu yang lain? Bagaimanakah mempertemukannya dengan ilmu-ilmu yang lain? Dan dapat digunakan untuk apakah ilmu-ilmu yang telah dikuasainya?”
Dari pertanyaan tersebut, akankah masih perlu suatu alat untuk tidak kehilangan atau bahkan terputus dari garis induknya dan suatu alat untuk bisa mengimbangi antara spesialisme dan wawasan total atau alat untuk membangun persepsi yang lebih integral? Bila dikata perlu, saat ini adalah saat yang tepat bagi disiplin filsafat yang memang fungsinya untuk menjembatani hubungan induk ke cabang, ranting dan juga spesialisme dengan bagaimanapun kompleknya. Begitupun fungsi filsafat untuk memberikan interkoneksi dari induk dan antar spesialismenya sehingga mampu menggambarkan peta keterpaduan atau keintegralannya. Disamping itu, filsafat juga sering dipandang sebagai pandangan hidup, atau malah bisa lebih dari pandangan hidup, filsafat juga berfungsi untuk menunjukkan prespektif atau horison yang lebih luas disertai berbagai alternatif penyelesaiannya yang ditawarkan untuk yang lebih sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan.
Itulah karenanya dipandang perlu utuk kembali lebih memperhatikan disiplin filsafat sebagai disiplin ilmu, yang di situpun filsafat pendidikan non formal di mana istilah filsafat seiring yang juga sering kali kita dengar dan dipergunakan dalam berbagai situasi. Begitu juga filsafat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan konkret. Karena itulah menjadi titik tolak filsafat pendidikan non formal di mana filsafat pendidikan non formal yang juga merupakan salah satu cara untuk mempelajari pendidikan agar memperoleh informasi yang jelas, lebih mendalam dan bear, sehingga dipahami, dihayati dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itulah kemudian akan bermunculan berbagai usaha dan kegiatan studi dan itu sangat penting, agar setiap orang memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai luhur kehidupan yang dimiliki yang nantinya juga mampu direfleksikan sesuai dengan keperluan seiring dengan semakin berkembangnya kehidupan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula, dan terciptanya manusia yang melek pikirannya terhadap realita yang ada dengan melalui filsafat pendidikan non formal.
the unexamined life not worth living, truth is in the making
0 komentar:
Post a Comment