SUKAILAH MENULIS

Menulis bisa membuat gila?
Menulis membosankan?
Atau bingung mau nulis apa?
Banyak orang yang mengatakan kalau menulis dianggap membosankan. Buang waktu hanya untuk sebuah tulisan yang nantinya belum tentu dibaca, disukai atau dinikmati orang lain. Boleh saja berpendapat seperti itu karena setiap manusia memiliki kepentingan dan keinginan yang sendiri-sendiri dan berbeda dengan menulis. Mereka yang telah menganggap menulis itu tidak penting, saya mohon untuk sekarang berfikir dan berfikir lebih dalam dan lebih dalam lagi terkat  apa arti tulisan dan mengapa banyak orang menulis bahkan bisa menulis. Jawabannya memang berbeda-beda, mulai dari sekedar hobi, pengembangan bakat, mengekspresikan pikiran dan perasaan, tuntutan pekerjaan dan ada jawaban yang paling “menjual” bisa mempengaruhi dan mengubah pikiran orang lain atau menginspirasi orang lain. Lalu apa sebenarnya yang menarik dari kegiatan menulis? Adakah manfaat menulis untuk kita?
MENULISLAH!!!
Selama Anda tidak Menulis,
engkau akan hilang dari pusaran sejarah
-Pramoeddyaananla tour-

Manfaat Menulis
Praktis,  berdasarkan praktik, apa yang kita alami bisa tertuang secara mudah dan senang. Dan disinilah kita akan mampu membedakan mana antara kebutuhan dan keinginan. Catatlah.
Psikologis, secara psikologis menulis bisa membuat kita sehat bahkan membuata kita mampu mengontrol diri. Melepaskan segala persoalan hidup. Siapa saja yang sedang GALAU, sedang bermasalah, TULISLAH persoalan anda! Dan akan menjadi cerita di masa yang akan datang.
Metodologis, menulispun ternyata akan melatih kita untuk berfikir metodologis,melatih kita berfikir secara teratur  untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yangg dikehendaki, bahkan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan .
Filosofis, berdasarkan filsafat, dalam artian melatih kita untuk berfikir lebih dalam lagi tentang sesuatu.
Pendidikan, secara langsung menulis akan mempengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka sesering kali kita menulis, sesering itu pula kita telah melakukan proses belajar.
Ekonomis, yang mungkin lebih menarik adalah bagaimana menulis mampu memberi penghidupan.
Seseorang akan merasakan keunikan dari kegiatan menulis ketika kita mampu menikmati kegiatan itu ( mungkin saya termasuk orang yang sangat menikmati kegiatan menulis). Keunikan pertama adalah bisa memuaskan batin bahkan memberikan pengaruh bagi pola hidup si penulis.  Secara aktivitas, menulis memang membutuhkan waktu yang kadang-kadang tak sedikit, bisa berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Apalagi jika tulisan yang dibuat bersifat riset ilmiah atau sebuah discovery, waktu yang dibutuhkan bisa bertahun-tahun. Tetapi, proses itu akan terasa begitu berharga ketika hasil itu diapresiasi dan memberi banyak manfaat bagi diri sendiri khususnya dan semua orang pada umumnya. Sebuah kepuasan yang tidak terbeli dengan tidak  ternilai material. Kepuasan batin ini akan memberikan pengaruh positif terhadap kondisi mental si penulis. Misalnya, bisa memotivasi kreativitas dan rasa percaya dirinya untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik.
Menulis membuat orang GILA
Keunikan lain dari  menulis adalah bisa membuat orang gila. Gila disini adalah gila membaca dan gila pengetahuan. Karena seseorang ketika menulis itu pasti membutuhkan ide, masalah dan tujuan. Demi mengasah imajinasi untuk menemukan ide-ide gila dan mengembangkan cerita pada tulisannya, kita akan rela untuk gila membaca dan gila pengetahuan. Orang juga bisa segila mungkin menggali pengalaman individual dan sosial untuk menemukan masalah serta data-data pendukung tulisan, memiliki semangat, kemauan dan strategi yang gila untuk menuangkan ide, merumuskan dan mencapai tujuan dari tulisannya bahkan menjadi gila kerja untuk menghasilkan karya yang luar biasa.
Ada yang lebih unik lagi dari menulis
Sejumlah orang yang harus menulis terlebih dahulu agar ia bisa tertidur. Ini membuktikan adanya koneksi antara kepuasan hati dengan ketenangan pikiran dengan mengekspresikan dorongan hasrat dan imajinya. Karena itu saya tegaskan bahwa menulis itu bisa membuat gila, maksudnya adalah menggilai aktivitas itu sendiri.
Tips dan trik mudah menulis bagi pemula
Menulis ? anda masih binging untuk menulis? Sekalian saya beri tahu tips dan trik buat para pemula. Buat teman-teman yang masih bingung mau menulis, bingung memulai untuk menulis, obatnya adalah 3N.
Apa 3N itu?
Niteni,  banyak orang yang benar sudah ahli dalam hal menulis, lihatlah dan simaklah bagaimana mereka bisa menulis.
Nerokne, dalam aartian bukan 100% meniru atau njiplak (copy-paste), akan tetapi tirulah bagaimana seseorang yang ahli menulis bisa menulis, meniru dari tulisan orang lain dalam hal substansial, artinya bacalah dan tuangkanlah dalam bahasa anda sendiri.
Ngembangne, memang awalnya anda sedikit mengadopsi dan meniru karya orang lain, namun alangkah baiknya kalau juga anda kembangkan sendiri tulisannya. Dan akhirnya anda akan terbiasa mengembangkan tulisan dengan menemukan jargon-jargon sebagai kunci utama.
Anda tidak percaya?? Silahkan anda coba sendiri!
“Setiap diri kita adalah penulis untuk diri dan kehidupan kita karena hanya kita yang benar-benar mengerti siapa diri kita”
Ditulis Oleh : M. Zainudin
PGMI 6B STAIN Tulungagung
Seusai mendapat matakuliah jurnalistik Oleh Dr. Ainun Na’im
Jum’at 20 April 2012

ARUS FEMINISME
AKANKAH BERTAHAN DI INDONESIA
Refleksi Hari Kartini



"jangan sampai salah paham, salah tafsir terhadap arti EMANSIPASI WANITA"

Aliran
Feminisme liberal

Apa yang disebut sebagai Feminisme Liberal ialah terdapat pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap manusia -demikian menurut mereka- punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki.
Feminis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang berbeda yang berasl dari teori pluralisme negara. Mereka menyadari bahwa negara itu didominasi oleh kaum Pria, yang terlefleksikan menjadi kepentingan yang bersifat “maskulin”, tetapi mereka juga menganggap bahwa negara dapat didominasi kuat oleh kepentiangan dan pengaruh kaum pria tadi. Singkatnya, negara adalah cerminan dari kelompok kepentingan yang memeng memiliki kendali atas negara tersebut. Untuk kebanyakan kaum Liberal Feminis, perempuan cendrung berada “di dalam” negara hanya sebatas warga negara bukannya sebagai pembuat kebijakan. Sehingga dalam hal ini ada ketidaksetaraan perempuan dalam politik atau bernegara. Pun dalam perkembangan berikutnya, pandangan dari kaum Feminist Liberal mengenai “kesetaraan” setidaknya memiliki pengaruhnya tersendiri terhadap perkembangan “pengaruh dan kesetaraan perempuan untuk melakukan kegiatan politik seperti membuat kebijakan di sebuah negara”.
Tokoh aliran ini adalah Naomi Wolf, sebagai "Feminisme Kekuatan" yang merupakan solusi. Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan, dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki.
Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan wanita bahwa mereka adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang dilakukan wanita di sektor domestik dikampanyekan sebagai hal yang tidak produktif dan menempatkab wanita pada posisi sub-ordinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis, mengukur segala sesuatu dari materi, dan individualis sangat mendukung keberhasilan feminisme. Wanita-wanita tergiring keluar rumah, berkarier dengan bebas dan tidak tergantung lagi pada pria.
Akar teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraaan rasionalitas. Perempuan adalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki, sehingga harus diberi hak yang sama juga dengan laki-laki. Permasalahannya terletak pada produk kebijakan negara yang bias gender. Oleh karena itu, pada abad 18 sering muncul tuntutan agar prempuan mendapat pendidikan yang sama, di abad 19 banyak upaya memperjuangkan kesempatan hak sipil dan ekonomi bagi perempuan, dan di abad 20 organisasi-organisasi perempuan mulai dibentuk untuk menentang diskriminasi seksual di bidang politik, sosial, ekonomi, maupun personal. Dalam konteks Indonesia, reformasi hukum yang berprerspektif keadilan melalui desakan 30% kuota bagi perempuan dalam parlemen adalah kontribusi dari pengalaman feminis liberal.
Feminisme radikal
Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya yang "radikal".
Feminis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang berbeda yang berasl dari teori pluralisme negara. Mereka menyadari bahwa negara itu didominasi oleh kaum Pria, yang terlefleksikan menjadi kepentingan yang bersifat “maskulin”, tetapi mereka juga menganggap bahwa negara dapat didominasi kuat oleh kepentiangan dan pengaruh kaum pria tadi. Singkatnya, negara adalah cerminan dari kelompok kepentingan yang memeng memiliki kendali atas negara tersebut. Untuk kebanyakan kaum Liberal Feminis, perempuan cendrung berada “di dalam” negara hanya sebatas warga negara bukannya sebagai pembuat kebijakan sehingga dalam hal ini ada ketidaksetaraan perempuan dalam politik atau bernegara. Pun dalam perkembangan berikutnya, pandangan dari kaum Feminist Liberal mengenai “kesetaraan” setidaknya memiliki pengaruhnya tersendiri terhadap perkembangan “pengaruh dan kesetaraan perempuan untuk melakukan kegiatan politik seperti membuat kebijakan di sebuah negara”.

Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal mempermasalahkan antara lain tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas (termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan dikotomi privat-publik. "The personal is political" menjadi gagasan anyar yang mampu menjangkau permasalahan prempuan sampai ranah privat, masalah yang dianggap paling tabu untuk diangkat ke permukaan. Informasi atau pandangan buruk (black propaganda) banyak ditujukan kepada feminis radikal. Padahal, karena pengalamannya membongkar persoalan-persoalan privat inilah Indonesia saat ini memiliki Undang Undang RI no. 23 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).

Feminisme post modern
Ide Posmo - menurut anggapan mereka - ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial.
Feminisme anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
Feminisme Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini—status perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private property). Kegiatan produksi yang semula bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendri berubah menjadi keperluan pertukaran (exchange). Laki-laki mengontrol produksi untuk exchange dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial. Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari property. Sistem produksi yang berorientasi pada keuntungan mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakat—borjuis dan proletar. Jika kapitalisme tumbang maka struktur masyarakat dapat diperbaiki dan penindasan terhadap perempuan dihapus.
Kaum Feminis Marxis, menganggap bahwa negara bersifat kapitalis yakni menganggap bahwa negara bukan hanya sekadar institusi tetapi juga perwujudan dari interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.
Feminisme sosialis
Sebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.
Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap feminisme Marxis. Aliran ini hendakmengatakan bahwa patriarki sudah muncul sebelum kapitalisme dan tetap tidak akan berubah jika kapitalisme runtuh. Kritik kapitalisme harus disertai dengan kritik dominasi atas perempuan. Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. Ia sepaham dengan feminisme marxis bahwa kapitalisme merupakan sumber penindasan perempuan. Akan tetapi, aliran feminis sosialis ini juga setuju dengan feminisme radikal yang menganggap patriarkilah sumber penindasan itu. Kapitalisme dan patriarki adalah dua kekuatan yang saling mendukung. Seperti dicontohkan oleh Nancy Fraser di Amerika Serikat keluarga inti dikepalai oleh laki-laki dan ekonomi resmi dikepalai oleh negara karena peran warga negara dan pekerja adalah peran maskulin, sedangkan peran sebagai konsumen dan pengasuh anak adalah peran feminin. Agenda perjuangan untuk memeranginya adalah menghapuskan kapitalisme dan sistem patriarki. Dalam konteks Indonesia, analisis ini bermanfaat untuk melihat problem-problem kemiskinan yang menjadi beban perempuan.
Feminisme postkolonial
Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme poskolonial yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Beverley Lindsay dalam bukunya Comparative Perspectives on Third World Women: The Impact of Race, Sex, and Class menyatakan, “hubungan ketergantungan yang didasarkan atas ras, jenis kelamin, dan kelas sedang dikekalkan oleh institusi-institusi ekonomi, sosial, dan pendidikan.”
Feminisme Nordic
Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal.Nordic yang lebih menganalisis Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.
TOKOH DALAM FEMINISME
1. Foucault
Meskipun ia adalah tokoh yang terkenal dalam feminism, namun Foucault tidak pernah membahas tentang perempuan. Hal yang diadopsi oleh feminism dari Fault adalah bahwa ia menjadikan ilmu pengetahuan “dominasi” yang menjadi miliki kelompok-kelompok tertentu dan kemudian “dipaksakan” untuk diterima oleh kelompok-kelompok lain, menjadi ilmu pengetahuan yang ditaklukan. Dan hal tersebut mendukung bagi perkembangan feminism.
2. Naffine (1997:69)
Kita dipaksa “meng-iya-kan” sesuatu atas adanya kuasa atau power Kuasa bergerak dalam relasi-relasi dan efek kuasa didasarkan bukan oleh orang yang dipaksa meng “iya”kan keinginan orang lain, tapi dirasakan melalui ditentukannya pikiran dan tingkah laku. Dan hal ini mengarah bahwa individu merupakan efek dari kuasa.
3. Derrida (Derridean)
Mempertajam fokus pada bekerjanya bahasa (semiotika) dimana bahasa membatasi cara berpikir kita dan juga menyediakan cara-cara perubahan. Menekankan bahwa kita selalu berada dalam teks (tidak hanya tulisan di kertas, tapi juga termasuk dialog sehari-hari) yang mengatur pikiran-pikiran kita dan merupakan kendaraan untuk megekspresikan pikiran-pikiran kita tersebut. Selain itu juga penekanan terhdap dilakukanya “dekonstruksi” terhadap kata yang merupakan intervensi ke dalam bekerjanya bahasa dimana setelah melakukan dekonstruksi tersebut kita tidak dapat lagi melihat istilah yang sama dengan cara yang sama.


Di Indonesia
Beberapa aktivis perempuan Indonesia memberi status ontologik feminisme dengan memandang Islam sebagai hambatan emansipasi perempuan. Fenomena ini mudah diduga, karena pandangan bahwa Islam sebagai factor yang melegimitasi dominasi laki-laki atas perempuan, diwarisi oleh jalan fikiran Kartini yang diadopsi dari pemahaman makna, symbol-simbol social di lingkungannya, dipadukan dengan ‘mode’ masyarakat Eropa pada periode feminism ‘klasik’. Ide-ide feminisme yang berasal dari ‘pencerahan’ yang memiliki keyakinan tentang perlunya membebaskan individu dari tekanan kekuasaan dan agama.


sekali lagi ditegaskan,,jangan sampai salah paham, salah tafsir terhadap arti EMANSIPASI WANITA

JANGAN SALAH TAFSIR
“EMANSIPASI WANITA DALAM PERJUANGAN KARTINI”

Sekilas Sejarah RA Kartini

Raden Ajeng Kartini adalah putri Raden Mas Sosroningrat. Beliau lahir dari keluarga ningrat Jawa.Sejak kecil sampai umur 12 tahun beliau pernah bersekolah di ELS (Europese Lagere School) sampai benar bisa berbahasa Belanda. Namun setelah dari usia 12 tahun  beliau harus tinggal dirumah, dikarenakan beliau yang sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Raden Adipati Joyodiningrat, adalah suai beliau. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. 

EMANSIPASI WANITA

“Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam kegelapan kita melihat cahaya terang”
sepotong kalimat yang diucapkan R.A Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Jadi, sebagai pelajar marilah kita teruskan perjuangan RA Kartini dengan cara belajar yang tekun.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh hari ini 21 April 2012, perempuan Indonesia harus mampu bangkit dan mengoptimalkan partisipasi di berbagai bidang kehidupan. Dengan catatan, jangan sampai kita pada umumnya dan para perempuan Indonesia khususnya salah memahami makna emansipasi wanita.
Mari kita lanjutkan perjuangan beliau. Tapi jangan sampai kebablasan dengan melupakan harkat dan martabat perempuan Indonesia sebagai wanita. Bahkan tidak hanya nanti perempuan Indonesia terletak di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga, namun pada dasarnya perempuan mampu menjadi penggerak ekonomi keluarga, bahka mampu memberi sebuah kebebasan untuk negeri ini sebagai mana yang telah diperjuangkan oleh RA kartini  dalam memperjuangkan harkat martabat wanita dari diskriminasi diberbagai bidang.
Perlu diperhatikan oleh seluruh perempuan Indonesia, dalam menyikapi  spirit perjuangan pahlawan Raden Ajeng (RA) Kartini jangan hanya diperingati sebagai formalitas semata, tapi, mari hayati dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
FAKTA
Spirit Kartini saat ini ternyata telah mampu mewarnai regulasi di Indonesia, terbukti Negeri ini telah memiliki banyak kebijakan yang memiliki nuansa ke-Kartini-an. Sepertihalnya Inpres No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender, juga dalam UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan lain-lain.

REALITA

Meski demikian, kini Indonesia masih sering kali kita menyisakan sejumlah masalah kebangsaan yang membutuhkan spirit dan komitmen yang kuat untuk mencari solusi.
Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini, sepantasnya tidak hanya menjadi seremonial semata, namun dapat membantu memberikan spirit dan memperkuat komitmen untuk perubahan menuju peradaban bangsa yang positif.
Hari Kartini, harus menginspirasi seluruh komponen bangsa Indonesia untuk memetakan masalah kebangsaan, menyuguhan solusi dan merumuskan langkah konkret terhadap masalah kebangsaan dewasa ini. Seperti masalah kemiskinan, menangani soal kematian ibu dan anak baru lahir, gizi buruk, aborsi, pencegahan dan penanganan penyakit, dan lain sebagainya. Beragam problem tersebut wajib dicarikan solusi oleh kaum perempuan. mengingat problem bangsa ini yang besar, maka Hari Kartini harus dapat menjadi momentum untuk melakukan langkah konkret untuk turut menyelesaikannya bersama-sama.

Perjuanganmu kan selalu terkenang
Dan akan dilanjutkan perjuanganmu
Oleh seluruh perempuan Indonesia
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Wahai perempuan Indonesia
Pertahankan emansipasi
Menuju demokrasi yang sejati
           
motivator
Tahukah kawan kalau ternyata cinta persis seperti Hukum ke-3 Newton, yaitu Hukum Aksi-Reaksi. Didahului dengan aksi lalu menghasilkan sebuah reaksi. Bukan bermaksud positivistik terhadap rasa cinta itu sendiri. Bahkan saya mengartikan cinta secara lebih universal disini, bukan sebatas cinta antara dua insan saja ( sejenis ataupun berlainan jenis, hehehe).
Sebesar apakah anda berharap untuk mendapatkan cinta dari orang-orang di sekeliling anda? baik itu pasangan anda, keluarga, bahkan masyarakat di lingkungan anda. Sewajarnya anda harus menunjukan dahulu sebesar apa kecintaan anda terhadap mereka semua, sebesar apa usaha dan pengorbanan yang telah anda berikan kepada mereka sampai terciptanya perubahan yang benar-benar kita inginkan bersama.
Dan hasilnya, sejarah mencatat dengan tinta emas nama-nama mereka yang dengan perjuangan mereka dan tentunya kecintaan mereka yang besar terhadap sesama manusia sehingga tercapainya sebuah perubahan yang dinantikan. Dan sejarah juga mebuktikan bagaimana orang-orang tetap mengenang para pahlawan tersebut sampai sekarang.
Saya teringat dengan almarhum Abdurahman Wahid atau yang kita kenal dengan julukan Gus Dur. Semasa hidupnya beliau sangat menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan beliau tidak segan-segan untuk menghapus beberapa peraturan yang menginjak-nginjak nilai kemanusian, walaupun sangat kontroversial di zamannya. Tentu ini merupakan angin segar bagi kalangan minoritas yang selama ini terkekang dan tertindas. Mereka adalah golongan keturunan Tionghoa, penduduk Papua dan keluarga korban pembantaian 65. Tentu kita bisa menilai dan mengukur seberapa besar kecintaan beliau terhadap bangsa ini.
Setelah Gus Dur meninggal, kita bisa melihat bagaimana bangsa ini memberikan penghormatan yang sangat besar bagi almarhum Gus Dur. Bahkan tidak diperlukan waktu yang lama untuk sebagian masyarakat yang ingin mengajukan Gus Dur sebagai pahlawan Nasional. Masyarakat di Papua bahkan mengelari mantan Presiden Ke-4 ini dengan sebutan “Bapak Perdamaian Papua”. Dan kita juga menyaksikan beberapa aksi lintas agama untuk mendoakan keselamatan arwah Gus Dur.
Dan bagaimana dengan mereka yang bersebrangan? yang menggunakan kekuasaan dan kekuatannya untuk kepentingan dirinya sendiri ataupun golongannya. Mengacuhkan keberadaan yang lainnya dan menindas mereka yang lemah, menistakan kemanusiaan itu sendiri.
Sejarah juga mencatat mereka dengan catatan kelam, sebuah tragedi kemanusiaan. Para arsitek dan pelaksana pembantaian di negeri ini mungkin bisa dimaafkan oleh sebagian orang. Tapi masyarakat tetap tidak akan pernah memilih untuk melupakan ini semua. Seakan-akan kebencian ini tidak akan pernah bisa hilang. Sang penebar kebencian pada akhirnya harus menerima kebencian yang sama dari masyarakatnya.
Kata orang bijak “Hidup Manusia harus ada CINTA dan PERJUANGAN agar seimbang, CINTA tanpa PERJUANGAN akan menjadikannya MELANKONIS dan gampang PATAH HATI & PUTUS ASA, sedangkan PERJUANGAN tanpa CINTA akan menjadikannya ANARKIS, BRUTAL dan TERORIS“
Sebesar apakah cinta yang kau harapkan dari bangsa ini, dari negeri ini? Masihkah kita ingin melihat Indonesia dengan wajahnya yang makmur? Gemah ripah loh jenawi kata orang jawa. Ataukah tetap pasrah menerima nasib kita sekarang sebagai bangsa yang masih buram dalam menatap masa depan.
Dan bagaimana dengan kita? Masihkan kita mencintai negeri ini. Apakah negeri ini sesuai dengan yang kita harapkan kawan? Kalau belum, bersediakah anda untuk berjuang untuk perubahan. Karena hanyalah perjuangan yang dapat menyambungkan antara harapan dengan kenyataan. Sebagai penutup, ingatlah kawan bahwa cinta yang kita terima akan sebanding dengan cinta yang telah kita curahkan.

sumber:
keinginan pribadi,
gus dur (inspirator&motivator)
https://www.google.co.id/

CARA MENCARI DAN MEMBERI
"CINTA" ????




Hampir semua yang kita lakukan, berhubungan dengan materi. Namun, ternyata kita masih merindukan dan menginginkan dunia lain, dunia spiritual dan penuh emosi.
Misalnya saja, saat mencari hadiah untuk  diberikan  pada seseorang, kita  ingin  hadiah  itu merefleksikan apa yang dirasakan. Jadi apa yang semua orang inginkan saat ini dan nanti, adalah cinta.
Cinta, dalam berbagai bentuknya -- gairah, nafsu, memuja, pesona, kagum, menerima -- bukanlah sesuatu yang bisa dicatat, dituntut atau diminta begitu saja. Dan tampaknya sama sulitnya antara memberikan dan mendapatkan cinta.
Bagaimana caranya? Melalui perilaku sederhana yang dilakukan sehari-hari, bertukar pikiran serta menghilangkan kebiasaan buruk. Kita bisa mulai dengan banyak cara, karena cinta merupakan sumber yang tak terbatas. Seperti ungkapan penyair Rainer Maria Rilke, "Keajaiban terjadi setiap saat pada mereka yang benar-benar mencintai. Makin banyak memberi, lebih banyak lagi yang mereka peroleh."

Berikan Cinta Anda dengan:

1. Memberikan waktu luang Anda, sepenuhnya.
Berikan sesuatu secara ikhlas dan tanpa pamrih. Ambil waktu luang yang biasa Anda gunakan untuk jalan-jalan ke mal atau membaca koran, dan berikan pada pasangan dengan mengajaknya berjalan-jalan  atau membuatkan teh untuknya.  Tapi  jangan campurkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Jangan sampai Anda membolos hanya untuk menemani si dia mencari dasi, misalnya. 2. Menunjukkan perasaan Anda.
Mahatma Gandhi pernah mengatakan, "Seorang pengecut tidak mampu menunjukkan cintanya. Itu (cinta) hak istimewa bagi orang pemberani." Jika Anda takut terdengar tolol saat menyatakan emosi, coba nyatakan dengan cara lain. Misalnya, dengan sedikit tambahan lelucon atau dengan menulis surat. Jangan takut dianggap sentimentil. Tak ada salahnya mengekspresikan apa yang kita rasakan.
3. Saling melengkapi.
Cobalah berbagi pekerjaan yang sulit dengan teman. Dengan begitu beban Anda akan terasa berkurang dan itu juga cara praktis menunjukkan kesetiakawanan. Misalkan, Anda punya ibu cerewet dan selalu berkomentar, ada baiknya meminta teman Anda mencarikan hadiah ulang tahun untuknya. Teman Anda tak akan merasa gusar dan bisa dengan cepat menentukan hadiah yang cocok. Atau kalau berada dalam antrean panjang, Anda bisa bergantian dengan pasangan atau teman. Memang bukan saat menyenangkan, tapi setidaknya akan mengetahui, Anda bisa saling mengandalkan.
4. Memberikan orang lain lebih dari yang mereka harapkan.
Anda bisa menyelipkan boneka kesayangan anak Anda di bawah bantalnya atau memuji stamina yang dimiliki tukang pos yang sudah tua. Cobalah berbicara manis pada rekan kerja yang biasanya menyebalkan, misalnya "Selama ini kita banyak beradu pendapat, tapi saya harus mengatakan, naskah yang Anda buat sungguh bagus". Cobalah untuk tidak mengeluh selama 24 jam. Dan lihat sekeliling Anda dengan gembira, sehingga tanpa sadar  bisa berbalik kembali pada Anda.
5. Membiarkan saja.
Terkadang ada suami yang malah diam bila punya masalah. Mungkin suami Anda pun begitu. Elizabeth punya masalah yang sama dengan suaminya. "Saya tahu ia punya masalah, mungkin di kantor atau keluarganya, yang tak dapat diceritakan. Hal terbaik yang bisa saya lakukan untuknya, dengan mengatakan saya tahu ia sedang punya masalah dan tak perlu pura-pura seakan-akan semuanya baik- baik saja. Paling tidak, ia tahu saya tidak  mengharapkan bertingkah laku normal. Kadang dengan cara demikian, suami saya malah bisa santai dan mengobrol tanpa beban," begitu penuturan Elizabeth.
6. Jangan pelit memuji.
Pujian, salah satu bentuk cinta yang paling sederhana. Memuji orang lain, rekan kerja, teman atau keluarga bisa dalam 2 bentuk. Bisa langsung memujinya atau saat Anda mendengar orang lain memuji seseorang, Anda berusaha mengulangi pujian itu dengan menanyakan kembali pada yang memberi pujian. Siapa sih yang tidak bangga mendapat pujian, sekecil apa pun?
7. Memberikan kejutan pada pasangan.
Melakukan sesuatu di luar kebiasaan, selain mengejutkan, ternyata bisa menyenangkan. Kalau Anda sudah mengenal pasangan, tentu tahu apa yang disukainya. Misalnya, ketika Ellen tidak bisa tidur, suaminya malah menyalakan lampu dan membacakan cerita sampai Ellen tertidur. Bukan dongeng anak-anak seperti yang dilakukan ibu Ellen saat masih kecil, tapi novel karya pengarang favoritnya.
8. Berbagi ilmu.
Kalau Anda tahu sesuatu, sebarkan pada teman-teman Anda. Seperti yang dilakukan Ray yang memang kutu buku. Hobinya mengumpulkan artikel menarik dan mengirimkannya pada orang-orang yang dirasanya perlu. Misalnya, pada Rudi yang perokok, Ray mengirimkan artikel mengenai berbagai risiko akibat merokok.
9. Mengikuti kegiatan yang disenangi orang lain.
Apa saja yang disukai pasangan atau sahabat Anda, cobalah ikut menikmati. Tak ada salahnya Anda mencoba menonton sepakbola bersama suami. Kalaupun tetap tidak menyukainya, paling tidak usaha Anda akan dihargai suami.

Dapatkan Lebih Banyak Cinta dengan:

1. Meringankan beban pasangan.
Sebaik apa pun pasangan, tidak dapat menutup kemungkinan naik turunnya suasana hati yang Anda rasakan. Yang bisa Anda lakukan dengan sesering mungkin mengingat, bukan tugas pasangan Anda untuk menghilangkan perasaan yang tak mengenakkan. Tugasnya hanyalah menyediakan tempat yang aman, nyaman dan hangat bagi Anda untuk berhadapan dengan semua hal tak mengenakkan tadi. 2. Menunjukkan rasa cinta Anda.
Misalkan, ibu Anda selalu mencampuri kehidupan pribadi Anda, memberitahu bagaimana mengasuh anak yang baik, menangani tagihan yang menumpuk atau cara berpakaian. Setiap kali dilakukan, Anda merasa itu kritikan dan mulai kesal. Jika menghadapi masalah serupa, cobalah memandangnya dari sudut berbeda. Mungkin ibu Anda sangat mengkhawatirkan kesejahteraan Anda karena dia benar-benar menyayangi  Anda. Jadi lain kali saat mendengar ibu  Anda berkomentar,  katakan saja, "Oh, ibu  rupanya  benar-benar mengkhawatirkan saya. Saya berterima kasih banyak." Mungkin dengan respon seperti itu malah bisa membuat ibu Anda terdiam.
3. Meminta pertolongan.
Jika Anda jatuh, biarkan teman Anda menolong. Berikan kesempatan pada teman untuk menunjukkan, ia bisa diandalkan. Saat membagi masalah yang dihadapi, Anda memberikan kesempatan pada orang lain untuk lebih mencintai Anda.
4. "Merasakan" suasana.
Sebelum pernikahannya, Julie diberi nasihat bagus, "Cari waktu  sejenak saat resepsi, lihat sekeliling dan  rasakan kegembiraan yang menyelimuti keluarga dan teman-teman Anda." Sampai saat ini, Julie masih melakukannya, tentu dalam skala lebih kecil. Misalnya, saat makan malam bersama seluruh keluarga, renungkan  sejenak, dan rasakan kebersamaan dan  kehangatan suasananya. Ini bisa mengingatkan Anda untuk selalu mensyukuri apa yang telah Anda miliki saat ini.
5. Menerima pujian.
Sikap dan respon saat Anda menerima pujian, terkadang berpengaruh terhadap si pemberi pujian. Respon yang paling mudah, dengan mengucapkan terima kasih, dan jangan sekali-kali menambahkan, "tapi Anda keliru". Tapi boleh saja Anda menambahkan dengan, "Terima kasih. Itu membuat saya merasa tersanjung."
6. Berterus terang.
Menimpakan kesalahan yang dilakukan pasangan atau teman ke pihak ketiga, tampaknya cara termudah. Masalahnya, itu tak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, bahkan memberikan pelajaran buruk bagi yang melakukan kesalahan. Pasangan dan sahabat tak bisa memberikan cinta yang Anda inginkan, kecuali Anda, bukan orang lain, memberitahukan apa yang kurang.
7. "Menyingkirkan" orang-orang yang mengganggu kehidupan Anda.
Satu cara memperoleh lebih banyak cinta, dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang bisa memberi dan jangan buang waktu dengan orang-orang yang tak bisa memberi apa yang Anda inginkan. Cobalah mengatur kehidupan Anda lebih baik lagi. Jangan buang waktu melakukan hal-hal yang tak perlu. Yang perlu diingat, orang-orang yang "mengganggu" kehidupan Anda, boleh saja mengambil tempat dalam kehidupan Anda secara fisik, tapi secara psikologis, Anda dapat "menyingkirkannya".
8. Jangan terlalu "baik"
Benarkah ini cara untuk memperoleh cinta? Coba pahami, setiap kali Anda merasa tak yakin dan tak menyetujui pendapat pasangan, Anda tak berani menyatakannya. Kemarahan atau kekesalan yang tak dikeluarkan, bisa meracuni keintiman hubungan dengan berbagai cara. Anda bisa menahannya sampai suatu saat "meledak", Anda menjauh dari pasangan atau teman untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan atau membiarkan kekesalan keluar dalam bentuk perilaku merajuk atau perilaku lain. Mengungkapkan kemarahan secara langsung, sebenarnya cara terbaik dan Anda akan lebih cepat memperoleh apa yang Anda inginkan.
9. Merenungkan dunia yang penuh cinta.
Kita semua hidup dalam dunia yang penuh cinta.  Coba perhatikan lingkungan sekitar Anda. Saat berangkat kerja, Anda melihat anak yang mencium tangan orangtuanya sebelum berangkat sekolah. Di bis, Anda melihat seorang ibu menyusui anaknya. Di lain kesempatan Anda melihat seorang bapak rela kehujanan hanya untuk melindungi tubuh anaknya agar tidak basah. Saat Anda melihat itu semua, bersyukurlah pada Sang Pencipta. Syukuri yang telah Anda peroleh selama ini.
Setelah disimak, rasanya sulit membedakan bagaimana "memberikan" dan "memperoleh" cinta. Mungkin itu yang pernah Beatles maksud dengan kata-kata. In the end, the love you take is equal to the love you make...

Percayakan Anda????
Buktikan sendiri!!!


Sumber:
keinginan pribadi,
Bintang Indonesia,
https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=bagaimana+memperoleh+cinta&oq=bagaimana+memperoleh+cinta&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=hp.3...27844l42963l5l43710l28l23l2l2l2l2l1347l17287l4-1j1j8j8l18l0.frgbld.&psj=1&bav=on.2,
or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.,cf.osb&fp=11d79bb38a1cb3a5&biw=1024&bih=507