JANGAN SALAH
TAFSIR
Sekilas Sejarah RA Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah putri Raden Mas Sosroningrat. Beliau lahir dari
keluarga ningrat Jawa.Sejak kecil sampai umur 12 tahun beliau pernah bersekolah
di ELS (Europese Lagere School) sampai benar bisa berbahasa Belanda. Namun
setelah dari usia 12 tahun beliau harus
tinggal dirumah, dikarenakan beliau yang sudah bisa dipingit. Karena Kartini
bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan timbul
keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu
perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini melihat
perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum
sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Raden Adipati Joyodiningrat, adalah
suai beliau. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan
dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks
kantor kabupaten Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan
Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di
Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah
tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga
Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
EMANSIPASI
WANITA
“Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam
kegelapan kita melihat cahaya terang”
sepotong kalimat yang diucapkan R.A Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi.
sepotong kalimat yang diucapkan R.A Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat
tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya.
Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya
dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan
pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.
Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini
telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang
belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan
perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Jadi, sebagai pelajar marilah kita
teruskan perjuangan RA Kartini dengan cara belajar yang tekun.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh hari
ini 21 April 2012, perempuan Indonesia harus mampu bangkit dan mengoptimalkan partisipasi
di berbagai bidang kehidupan. Dengan catatan, jangan sampai kita pada umumnya
dan para perempuan Indonesia khususnya salah memahami makna emansipasi wanita.
Mari kita lanjutkan perjuangan beliau. Tapi jangan sampai
kebablasan dengan melupakan harkat dan martabat perempuan Indonesia sebagai
wanita. Bahkan tidak hanya nanti perempuan Indonesia terletak di sektor
domestik sebagai ibu rumah tangga, namun pada dasarnya perempuan mampu menjadi
penggerak ekonomi keluarga, bahka mampu memberi sebuah kebebasan untuk negeri
ini sebagai mana yang telah diperjuangkan oleh RA kartini dalam memperjuangkan harkat martabat wanita
dari diskriminasi diberbagai bidang.
Perlu diperhatikan oleh seluruh perempuan Indonesia,
dalam menyikapi spirit perjuangan
pahlawan Raden Ajeng (RA) Kartini jangan hanya diperingati sebagai formalitas
semata, tapi, mari hayati dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
FAKTA
Spirit Kartini saat ini ternyata telah mampu mewarnai regulasi di
Indonesia, terbukti Negeri ini telah memiliki banyak kebijakan yang memiliki nuansa
ke-Kartini-an. Sepertihalnya Inpres No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender, juga dalam UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT), dan lain-lain.
REALITA
Meski demikian, kini Indonesia masih sering kali kita menyisakan sejumlah
masalah kebangsaan yang membutuhkan spirit dan komitmen yang kuat untuk mencari
solusi.
Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini, sepantasnya tidak hanya menjadi
seremonial semata, namun dapat membantu memberikan spirit dan memperkuat
komitmen untuk perubahan menuju peradaban bangsa yang positif.
Hari Kartini, harus
menginspirasi seluruh komponen bangsa Indonesia untuk memetakan masalah
kebangsaan, menyuguhan solusi dan merumuskan langkah konkret terhadap masalah kebangsaan dewasa ini. Seperti masalah kemiskinan, menangani soal kematian
ibu dan anak baru lahir, gizi buruk, aborsi, pencegahan dan penanganan
penyakit, dan lain sebagainya. Beragam problem tersebut wajib dicarikan solusi
oleh kaum perempuan. mengingat problem bangsa ini yang besar, maka Hari Kartini
harus dapat menjadi momentum untuk melakukan langkah konkret untuk turut
menyelesaikannya bersama-sama.
Perjuanganmu kan selalu terkenang
Dan akan dilanjutkan perjuanganmu
Oleh seluruh perempuan Indonesia
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Wahai perempuan Indonesia
Pertahankan emansipasi
Menuju demokrasi yang sejati
Artikel ini sangat bermanfaat, tetap semangat dalam menulis dan kami tunggu artikel selanjutnya. Jika berkenan silahkan kunjungi balik blog kami yang membahas tentang soal-soal psikotes dan panduan lulus seleksi kerja.
ReplyDeleteI think that thanks for the valuabe information and insights you have so provided here. visit link:
Contoh soal psikotes kerja,
Contoh Soal Psikotes dan Jawabannya,
Contoh soal psikotes kraepelin pauli,
Contoh soal psikotes gambar,
Tes IQ Online,
Contoh soal CPNS,
Soal Tes IQ,
Tes IQ Online
Cara cepat hamil,
Artikel Pendidikan di Indonesia,
Daftar Blog Dofollow Auto Approve Terbaru ,
Tips mengerjakan soal TPA masuk SMA,
Menjawab pertanyaan wawancara kerja Apa Kelemahan Anda,
Cara negosiasi gaji,
Contoh surat lamaran kerja,
Contoh CV yang menarik perhatian HRD
terimakasih sudah berbagi.