j
TERTULIS KISAH CERITA YANG TIDAK BISA KULUPA

a rose for you
Pelan juga lebih perlahan kuhembuskan nafas, mencoba untuk menenangkan hati, perasaan serta fikiranku, untuk mulai kumenulis ini. Berawal dari rasa keinginanku bagaimana agar kisahku ini menjadi pelajaran bagiku yang sekaligus mampu menjadi kenangan nanti dan tidak akan bisa utntukku melupakannya. Aku harap akan lebih tenang dan lebih dari segala ketenangan hati. Sampai harus kulantunkan syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan nikmat kepadaku berupa ketenangan lahir dan batin, hingga mampu kutulis kisah ini.

Pada saat itu, 30 Mei 2012 tepat pukul 15.00 aku dan dia berada di perjalanan dari Tulungagung menuju ke kota Kediri. Diperjalanan terasa santai dengan teriring obrolan-obrolan kecil yang kemudian harus terhenti ketika aku teringat Hand Pone (HP)ku. Niat inginku untuk sms kakak sekedar memberitahukan kalau aku akan mampir ke rumah. Namun, aku kaget ketika aku merasakan aneh saat mulai kumau mengambil HP di sakuku, dan ternyata Hpku tidak ada di dalam sakuku. Oh Tuhan, sampai di dalam tas juga kucari namun tidak kutemukan. Ini kedua kalinya aku ceroboh dengan Hpku sendiri dan hilang. Karena perasaan kacau juga galau, akhirnya terpaksa aku tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Kediri dan aku harus kembali lagi ke Tulungagung. Akan tetapi bukan aku merasa pesimis, hanya aku merasa sudah tidak yakin kalau aku bisa menemukan Hpku yang hilang tadi. Akhirnya aku memutuskan tidak mencari HP tadi, namun aku mengajak dia untuk pergi bersantai di alun-alun Tulungagung. Aku benar-benar merasa kacau semenjak Hpku hilang lagi, namun saat itu pula aku juga terus terang bahwa dia juga telah mengurangi kekacauanku tadi. Aku merasa tenang, aku sedikit terlupakan kekacauan dan kegalauanku tadi karena aku lagi bersama dia. Akirnya aku yakin dan aku sudah memutuskan untuk pergi ke alun-alun Tulungagung bersama dia, barang kali dengan bersantai bersamanya aku aku tidak akan lebih kacau lagi memikirkan Hpku yang hilang. Sungguh bersamanya aku merasa tenang.

Sesampai di tempat tujuan aku dan dia langsung menuju ke Masjid Agung Al-Munawar, kebetulan saat itu aku dan dia juga sama-sama belum sholat ashar. Sebenarnya inginku ajak dia untuk berjama’ah, namun aku ingat kalau ada satir yang memisah, akhirnya kami berdua munfaridan. Seusai sholat aku dan dia langsung menuju ke alun-alun. Ihir,,aku seneng dengan menggandeng tangannya saat menyebrang menuju alun-alun. Tiba di alun-alun mencari tempat duduk untuk bisa bersantai-santai sampai akhirnya kedatangan seseorang yang menawarkan makanan dan minuman. Kami hanya memesan minuman saja. Sambil menunggu pesanan tadi datang, aku coba untuk memulai mengobrol tentang kesalahanku sebelumnya dan mengklarifikasikan kejadian yang sebenarnya. Kumulai dengan ku meminta ma’af kepadanya dan kememinta apa yang kuinginkan, yakni inginku untuk tetap bersama dia. Namun suasana berganti, dan aku tahu apa penyebabnya, namun kucoba untuk tegar menghadapi. Ku ulang, dan kucoba untuk tetap mengulangi apa yang aku minta darinya, dan permintaan maaf tetap kusampaikan padanya atas segala salahku. Dan pada akhirnya yang aku tunggupun datang, 2 ES Jeruk yang kami pesan tadi,, HeHeHeHe,,,, bukan itu yang datang,, itu mah, masih lama datangnya,, katanya Cuma lima menit, tapi malah hampir 30 menit datangnya. Lalu, apa yang sudah datang tadi?... yang datang tadi adalah, lantunan maaf yang santai dari dia dan aku coba untuk bisa merasakan korelasi getaran suara dan hatinya. Namun sayang seribu sayang, dia tidak bisa memberikan permintaanku yang kedua, yaitu keinginannku untuk tetap bisa bersama dia. Dia tetap menyuruhku untuk mencari yang lain, dia menyuruhku untuk jangan mengharapkan dia lagi, “kita berteman saja...” dengan tegas dia mengatakannya kepadaku. Dengan santai dan tegar kemendengarnya, kucoba untuk tetap tegar dengan apa yang menjadi keputusannya. Dengan perlahan meski nafasku sudah mulai tidak teratur lagi, kucoba perlahan untuk mulai berbicara dan meminta apa yang aku inginkan untuk bisa tetap bersamanya. Keras, tegas, dan bijak dia tetap mengatakan hal yang sama dan pada saat itu pula aku melihat pipinya mulai tertesi air mata. Aku sungguh dan mersasa bertambah salah kepadanya. Aku sangat bingung dan bimbang bagaimana aku untuk bisa mencoba menghentikan dan atau mengurangi tangisnya. Namun, dia tetap lagi mengatakan hal yang sama dengan menambah cerita yang tidak ada orang lain tau, bahkan kedua orang tuanya pun juga tidak tahu. Namun dia beranikan untuk menceritakan kepadaku dan itu sebagai alasan dia mengajakku untuk berteman saja dan jangan mengharapkan lagi. Panjang lebar apa yang dia ceritakan, apa yang dia katakan kepadaku, sampai saat itu aku masih mampu juga untuk tetap tegar menghadapinya. Namun seperti pepatah mengatkan, “sekeras-kerasnya batu, akan lunak juga dengan tetesan air”, dengan keputusannya untuk menyuruhku pulang dan pada saat itu pula aku sudah tidak kuasa untuk membendung dan akhirnya tertetes pula air mataku. Tidak bisa setegar yang awal tadi, dengan aku menangis aku coba untuk tetap mengatakan kepadanya, kalau aku sayang dia apa adanya. Apa yang menjadi pengalamannya, apa yang dialami sebelumnya, aku tetap menginginkan tetap bersamanya. Terus terang hanya rasa sayangku ini yang sampai aku tak mampu menahan tangisku. Ini bukan berarti aku cEngEng, namun sebisa mungkin aku katakan padanya, kalau apa yang aku katakan padanya berlandaskan rasa bersalahku dan keinginannku serta tanggungjawabku atas segala kesalahan yang pernah aku buat kepadanya, dan aku ingin membuktikan tanggungjawabku kepadanya kalau aku bisa dan mampu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Namun apa daya, dia tetap berpendirian teguh atas keputusankku, dengan dasar kasihan kepadaku, meski sebenarnya akupun tak pantas untuk dikasihani.

Aku rasa itu saja yang bisa aku tulis, aku minta maaf karena sebenarnya masih banyak hal yang belum aku ceritakan diatas tadi. 

Akan kututup tulisanku ini dengan seuntai kata, barangkali dia membaca tulisanku, sekaligus ini sebagai ucapan maafku sekali lagi kepadanya, 

“ _ _ _ aku sangat minta maaf padamu, karena aku telah berbohong kepadamu, itu aku lakukan karena agar kamu tetap pulang bersamaku, aku tidak ingin kamu pulang sendirian. Asal kamu tau, sungguh dan tetap sungguh aku ingin bersamamu, apapun alasan kamu, apapun yang menjadi alasan kamu menyuruhku untuk tidak mengharapkanmu, tapi jujur aku tetap inginkanmu, tak bisa ku coba untuk melupakanmu, tak bisa aku tanpamu, karena aku sayang kamu, dan aku sayang kamu bukan dengan cara aku harus tanpamu, aku tidak namun perlu pean ketahui aku tetap mempertahankan cinta ini, dan dilain waktu aku berharap kau bisa menerima. Sekali lagi maaf tadi aku telah berbohong kepadamu, karena aku ingin denganmu, aku tidak ingin kalau harus tanpamu, aku mencintiaimu lahir dan batinku”

Dan seraya aku berdo’a kepada-Mu Tuhan, aku memohon kepada-Mu, jagalah dia di waktu malam, pagi, siang dan hingga malam yang dinginpun harus datang menghantuinya. Berilah dia kekuatan, berilah dia kesehatan, berilah dia ketabahan dan kesabaran, berilah dia rasa ketenangan dan seraya dia selalu akan teringat kepada-Mu Tuhan. Dan sekali lagi pintaku kepada-Mu Tuhan, Semoga cintaku ini bisa bertahan, semoga Engkau Tuhan tetap beriku kekuatan, karena aku yakin bagiku cinta ini bisa bertahan, dan rasa cinta ini tidak akan hilang sampai nanti Tuhan.

Oh,, ada yang lupa, meski kau meminta aku berteman, tapi aku ingin aku untuk tetap bisa berkomunikasi denganmu, baik sms atau bahkan kalau bisa kasih aku kesempatan untuk aku tetap bisa telfon denganmu,,, tapi kalau aku sudah selesai dari galeri dan aku punya HP lagi,,HeHeHeHeHe dan tolong sms aku ya setelah pean sudah membaca tulisanku ini, Please !!!!!!!

Untukmu aku sampaikan terimakasih dan beribu-ribu aku sampaikan terimakasih karena pean telah memaafkanku.

Sekali lagi untuk menutup tulisanku ini aku juga tidak lupa untuk minta maaf lagi, karena aku telah berbohong pada pean, karena aku tetap cinta dan sayang dengan pean, dan nantinya aku sangat mengharapkan pean untuk tetap bisa bersamaku Ayu.

Ups,,maaf keceplosan menyebutkan namanya,,, ah tapi tak apa lah,, karena memang engkau yang aku maksud sejak awal tulisan saya tadi.
Untukmu, aku sayang kamu, aku cinta kamu, kau yang aku inginkan.

actor and author of the story




Pria Juga Bisa Menangis
Memang terlihat jarang kita mengetahui seorang pria menangis. Namun tidak jarang juga seorang pria itu tidak segan-segan mengeluarkan air mata. Dari tangisannya, Anda bisa melihat kepribadian si dia atau hal yang sedang dialaminya. Menangis merupakan hal yang wajar sebagai pelampiasan emosi.

Jika dibandingkan dengan wanita, memang pria cenderung jarang menangis. Jika memang Anda menemukan pasangan atau teman pria sedang menangis, jangan salah paham dulu, jangan anggap dia cengeng dulu, tapi cobalah untuk memperhatikannya. Ada beberapa arti tangisan pria, seperti yang telah dilansir dari Shine, yakni:

Saat Menutupi Tangisan
Jika dilihat dari sudut budaya yang mengungkapkan kalau ternyata pria tidak boleh menangis. Hal tersebut membuat kebanyakan pria menutupi emosinya, bahkan ketika sedang merasa bahagia sekalipun. “Ekspresi perasaan yang ingin ditunjukkan pria dan dianggap lebih diterima justru kemarahaan dan gairah seksual”, menurut William July, PhD, penulis buku Tin Man. Walaupun seorang pria berusaha menutupi saat dia menangis, sebenarnya dia membutuhkan dukungan. Jika menurut Anda, dia lebih diam dari biasanya dan melihatnya menangis diam-diam, maka cobalah tanyakan keadaannya. Pria memang tidak suka bercerita, tetapi dia tetap membutuhkan dukungan dan kelembutan untuk menenangkan emosinya.

Dia Selalu Berusaha Tegar
Meskipun pria sedang sangat sedih, tetapi banyak yang kemudian pria menahan diri untuk tidak menangis. Pria cenderung merasa sebagai pelindung dan tidak ingin terlihat lemah dengan ketika dia menangis di depan pasangannya atau dibelakangnya atau bahkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain. “Karena dia ingin terlihat tangguh dan jantan, perhatian utamanya adalah melindungi dan memastikan pasangannya merasa nyaman, meskipun dibalik itu dia harus menahan rasa sakit”, menurut Scott Kudia, PhD penulis buku “If This Is Love, Why Am I Unhappy?”. Karena pria sangat tidak nyaman dengan menunjukkan emosi (meskipun jarang), berarti dia akan berusaha untuk mengatasi masalah dengan keadaan enang dan tegar, serta menahan tangis. Namun, hal tersebut membuat dirinya bermasalah dalam mengekspresikan emosi, baik verbal maupun fisik. Akibatnya pria cenderung diam dalam waktu lama dan sulit diajak untuk berkomunikasi.
                            
Frustasi
Ketika sesuatu yang direncanakan dengan matang tidak berjalan dengan baik, pria bisa saja menangis. Frustasi, kecewa, marah, sedih bercampur jadi satu. “Jangan salahkan air mata pria, karena perasaannya yang sensitif,” kata George Weinberg, PhD, penulis buku Why Men Won’t Commit. Berikan pelukan hangat dan biarkan ia mengekspresikan emosinya dengan menangis. Temani hingga ia benar-benar merasa tenang. 

Tidak Sungkan Menangis
Tak masalah jika seorang pria bisa menangis dalam segala situasi emosional atau mungkin saat menonton film. Justru itu merupakan gambaran kalau dirinya adalah priabadi yang seimbang. “Itu menunjukkan ia adalah orang yang seimbang, antara sisi maskulinitas dan emosional. Kemungkinan ia bisa jadi komunikator yang baik,” menurut Scott Kudia. Pria tipe ini juga tidak bermasalah dalam menunjukkan perasaan dan emosinya. Bisa jadi ia tipe pria yang romantis dan sangat mudah diajak berbicara.

Dikisahkan ada seorang istri yang begitu mencintai suaminya. Suatu hari sang istri memberikan tantangan kepada suaminya untuk mengetahui seberapa jauh dan seberapa lama sang suami mencintai istrinya. Sang istri memberikan tantangan kepada suaminya untuk tidak hidup tanpa dirinya. Sang istri meminta kepada suaminya untuk tidak berkomunikasi diantara mereka selama sehari (24 jam).
Sang istri berkata kepada suaminya, “Papa, bila Papa bisa melewati sehari tanpa berkomunikasi dengan mama, maka mama akan mencintai papa seutuhnya dan selamanya”.

Sebuah tantangan yang mudah bagi suami dan sang suami pun menyetujui tantangannya. Dan hari tantangan tersebut pun telah dimulai, maka sang suami mulai untuk tidak sama sekali berkomunikasi, tidak sms, tidak telepon, tidak bertemu, tidak melihat dan keluar meninggalkan sang istri di rumah selama sehari (24 jam) untuk memenuhi tantangan istrinya.

Namun, tanpa diketahui yang sebenarnya bahwa istrinya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena penyakit kanker yang diderita sang istri.

Keesokan harinya ketika sang suami pulang kerumah dengan rasa bangga dan senang karena telah merasa dia menang untuk melawan tantangan istrinya, akan tetapi begitu sang suami itu masuk rumah, tanpa disadari air matanya pun tiba-tiba menetes ketika melihat istrinya sudah terbaring meninggalkan dunia fana dengan surat di tangan bertuliskan, “Papa sayangku, Papa sudah berhasil, dan bisakah papa melakukan itu setiap hari ketika mama sudah tiada?,,, I Love U Papa.......”.

Deras mengalir air mata sang suami dengan memeluk istrinya yang sudah meninggal dunia, seraya meneriakkan kekecewaan sang suami telah menerima tantangan sang istrinya. Akhirnya sang suami pun harus merelakan kepergian istrinya.


Nasehat dan hikmah  yang bisa diambil dari sepenggal kisah di atas adalah:

Jangan cintai seseorang sedalam lautan, karena lautan pun bisa saja surut...
Jangan cintai seseorang sebesar dunia, karena dunia pun bisa hancur...
Cukup cintai seseorang seujung kuku, walau kecil, walau dipotong, kuku akan selalu, selalu, selalu dan selalu terus tumbuh. Begitulah CINTA seharusnya...


Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi


Ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi


Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan…
…Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agar aku bisa berbahagia rela tanpa bersama dengannya


Dan ya Allah…
Gantikan dan  jadikan yang hilang bak angin senja
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah bak tunas
Walaupun tidak sama dengan dirinya….


Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini


Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku al awwaju shalih, seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku al baitu sholih, keturunan yang soleh dan solehah
Amin… Ya Rabbal ‘Alamin


Juga untuknya nanti, bahagia yang sejati.


PMII Menumbuhkan Kesadaran Kritis
20 Mei, 104 Kebangkitan Nasional
Bangkit Bersatu, Maju Indonesiaku


  •  Membuka Kembali Lembaran Sejarah
Berawal dari bangkitnya  Rasa Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang selama 350 tahun sebelumnya berada pada kondisi ketertindasan Bangsa Indonesia oleh Belanda dan jepang. Ditandai dengan terjadinya dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa-masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli (Douwes Dekker). Sampai pada tahun 1912 disusul dengan  berdirinya Partai Politik pertama Indische Partij. Bertepatan pula Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dan Dwijo Sewoyo dkk mendirikan Boemi Poetra di Magelang. Sedikit meluruskan bahwa hari kebangkitan nasional bukan berarti berawal dari terbentuknya organisasi Boedi  Oetomo, melainkan diawalai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Tujuan awal berdirinya Sarekat Dagang Islam ini adalah  untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam. Als ik eens Nederlander was (Andai aku orang Belanda), sebuah tulisan dari Suwardi Suryaningrat yang bertujuan untuk memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun Belanda menjajah Indonesia. Karena itu kemudian Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan, namun beliau sampai akhirnya di Belanda karena atas pilihannya terhadap Belanda dan justru di sana beliau belajar ilmu pendidikan. Hanya yang kemudian bertepatan juga dengan tanggal 20 Mei 1908 dengan berdirinya Boedi Oetomo, ditetapkan pula tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

  •   Hari Kebangkitan Nasional,  Milik Siapa?
Ada yang mengatakan the failed state (negara gagal), the vampire state (negara drakula penghisap darah rakyat), the envelope country (negara amplop), negeri sejuta markus dan julukan-julukan menjijikkan lainnya. Setiap 20 Mei seringkali bahkan menjadi rutinitas tahunan memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Harusnya, dengan memperingati berarti itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah mempertahankan kembali rasa semangan persatuan, nasionalisme, dan kesadaran akan kemerdekaan bangsa ini. Dengan itu nantinya bangsa ini akan mampu terus axis dalam mempertahankan kemerdekaan yang hakiki. Namun, fakta lebih kuat berbicara, secara kemanusiaan bangsa Indonesia sebenarnya adalah belum merdeka secara hakiki. Terbukti ketika semakin maraknya budaya liberalis kapitalis, hedonis, instan, yang mana kesemua itu adalah sebuah penjajahan tersamar dari orang-orang kapitalis mengalir melalui kran-kran kecil pemerintahan berdalih dewa penolong, yang pada akhirnya Rakyat yang menjadi korban. Mayoritas kekayaan alam Indonesia masih dikuasai oleh oarang asing. Penguasa – penguasa Cina masih banyak di negeri ini. Masih seringkalinya terjadi ketimpangan baik di ranah ekonomi, budaya, sosial, pendidikan dan lainnya. Secara esensi ini sudah terbukti bangsa ini masih perlu dibangkitkan kembali dari ketidak sadarannya. Menjadi jelaskan, jika kerap terlontarkan pertanyaan, “20 Mei, Kebangkitan siapa???” 

  •   Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Berbasis Kritis Transformatif
Seiring dengan gencarnya arus globalisasi dan modernisasi, budaya hedonis, pragmatis, dan instanisme ternyata semakin menjadi gejala yang nyata di kalangan generasi muda bangsa. Hal ini kemudian berimbas pada gerakan mahasiswa secara umum di indonesia. Faktanya, saat ini semakin hilangnya identitas mereka, yang dulunya mereka sebagai kaum intelektual yang lantang meneriakkan dan memperjuangkan aspirasi-aspirasi kelompok lemah dan terlemahkan. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya pembangunan yang serba instan di mana-mana, baik dalam wilayah ekonomi ataupun wilayah pendidikan, indikasinya hal tersebut telah mematikan daya kritis mahasiswa, sehingga tidak heran kalau kemudian mahasiswa menjalani proses pendidikan meraka seperti layaknya menjalani rutinitas tahunan mereka. Di wilayah ekonomi, ini terbukti dengan sering kali naiknya harga  BBM dan masa transisi baik lingkup nasional maupun lokal itu sendiri menuju demokrasi. Realitas ini menyebabkan carut marutnya kondisi yang terjadi pada semua level kehidupan di Indonesia pada umumnya. Salah satu dampak yang nyata adalah dalam bidang pendidikan dengan mahalnya biaya pendidikan yang mana indikasi dari prosentase kenaikan tersebut sangat terasa di bidang pendidikan terutama pada level Perguruan Tinggi, utamanya pada Perguruan Tinggi Swasta. Akhirnya Pergururan Tinggi Negeri menjadi alternatif bagi sebagian besar calon mahasiswa/i. Hal inilah kemudian menjadi penyebab mengapa persaingan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri juga menjadi sangat ketat.

Pemerintahpun sudah tidak mampu berbuat apa lagi, malah menjadi saluran-saluran masuknya penjajahan berdalih pembangunan dan kemajuan. Sehingga pada dasarnya, benar jika dikatakan masyarakat Indonesia adalah belum merdeka, karena pada hakikatnya eksistensi kemanusiaan orang Indonesia telah tercabut dari kesadaran dan kebebasan mereka sendiri. Maka tidak heran pula lagi jika masyarakat Indonesia yang sampai hari ini telah menjadi pengontrak dirumahnya sendiri, dikarenakan hampir semua sumber daya alam Indonesia telah tergadaikan dengan iming-iming modernisasi investor asing. Karena itulah  diperlukannya proses pembebasan kembali kesadaran warga Indonesia terutama generasi muda bangsa terhadap identitas diri mereka agar kedepannya tidak perlu lagi sakit hati akibat  penjajahan tersamar yang berdalih dewa penolong tersebut. Membangun nalar kritis dirasa merupakan jalan utama, agar masyarakat sadar atas kondisi realitas bangsa Indonesia, hingga akhirnya terwujud sebuah masyarakat yang berdaya, bebas, merdeka, mandiri dan sejahtera.


keperpihakan kaum intelektual terhadap kaum lemah dan terlemahkan adalah mutlak, maka tidak ada jalan bagi mereka untuk menggunakan nalar kritis mereka demi terwujudnya sebuah transformasi sosial yang humanis

PMII sebagai salah satu gerakan yang terus melakukan transformasi sosial demi terwujudnya sebuah idealisme masyrakat yang berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Dirasa sudah selayaknya PMII semakin meneguhkan posisinya dikancah pergolakan sejarah bangsa Indonesia, serta dengan continuitas perlu mengadakan proses pengkaderan baik secara kultural maupun struktural, agar tercipta kaum intelektual yang sadar dan bernalar kritis transformatif untuk meneruskan perjuangannya.

Salam Pergerakan!
Untukmu Satu Tanah Airku, Untukmu Satu Keyakinanku.


Dzikir Fikir Amal Sholih


Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang
yang penyayang tidak akan sia-sia”.
                                                                     
WANITA ISTIMEWA, SEMUA WANITA CANTIK, APANYA? TANYA KENAPA?
                 
Ada seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya “mengapa engkau menangis??” “Karena aku wanita” kata sang ibu kepada anaknya. “Aku tidak mengerti” anak laki-laki itu menambahi. Sang ibu memeluk dan berkata kepada anaknya “Dan kamu tidak akan pernah mengerti”. Dengan perlahan anak laki-laki tersebut melepaskan diri dari pelukan ibunya seraya bertanya kepada Ayahnya. "Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?".  "Semua wanita menangis tanpa ada alasan," hanya itu yang dikatakan ayah pada anaknya. Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis. Akhirnya dia menelepon Tuhan, dan ketika sudah terhubung, dia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis? "Tuhan berkata "Aku menciptakan wanita istimewa. Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan". "Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya". "Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit". "Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya". "Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya". "Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya". "Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan". "Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya". "Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam."